Dakwah

Ali Muhammad Mori, Islam Dorong Kebangkitan Jepang

Ali Muhammad Mori, seorang pekerja sosial dan pendeta dari Jepang. Ia mengaku sangat terkesan dengan cara saleh beberapa Muslim di Manchuria, tempat tinggalnya dulu.

Kisah ini bermula dari 18 tahun yang lalu ketika Ia berada di Manchuria dimana Jepang masih menguasai daerah tersebut. Waktu itu di padang pasir dekat Pieching adalah kali pertamanya Ia bergabung dalam sekelompok Muslim. Mori sangat terkesan dengan mereka yang menjalani hidup dengan saleh dan dengan sikap mereka terhadap kehidupan.

Sekembalinya ke negeri kelahirannya, Mori menemukan fakta bahwa Jepang tengah dilanda ketidakpastian akan agama. “Aku kembali ke Jepang, negara yang kalah pada musim panas 1946 dan saya menemukan bahwa situasi di Jepang telah berubah sama sekali,” kata dia seperti dilansir dari arabnews, Rabu (25/12).

“Ada perubahan yang sangat besar di ranah pemikiran rakyat. Buddhisme yang merupakan agama mayoritas Jepang benar-benar telah rusak dan bukannya memberikan keselamatan malah memberi pengaruh jahat kepada masyarakat,” ungkapnya.

Misionari Kristen, lanjutnya, setelah perang telah membuat langkah-langkah cepat di Jepang meskipun agama tersebut telah ada selama 90 tahun terakhir. Saat itu, ajaran Kristen diterima oleh anak-anak muda. “Tapi ajaran ini muncul lebih kepada pengaruh geopolitik saat itu, dimana kapitalisme Amerika dan Inggris tengah dipupuk,” ucapnya.

Meski ada gejolak agama, Mori beranggapan tidak ada agama lainnya yang bisa menawarkan solusi seperti Islam. Mori merasa Islam Islam menjadi jawaban yang banyak dicari pada waktu itu. Anggapan lain, Islam adalah jawaban yang benar adalah bagaimana Islam bisa terlihat damai dengan menghargai persaudaraan sesama Muslim.

“Semua Muslim adalah saudara bagi satu sama lain dan Allah telah memerintahkan bahwa mereka harus hidup dalam damai dan harmoni dengan satu sama lainnya. Saya percaya bahwa itu adalah jenis ‘Brotherhood’ yang begitu penting dan paling dibutuhkan oleh dunia saat ini,” ceritanya.

Musim panas lalu, lanjutnya, tiga orang Muslim mengunjungi Tokushima. Mereka datang dari Pakistan dan dari mereka saya belajar banyak tentang Islam. Pada akhirnya temannya Motiwala di Kobe dan Mita di Tokyo datang memmbantunya untuk memeluk Islam.

Ada sebuah harapan mulia yang dimiliki Mori setelah memeluk Islam. Ia berharap Islam akan lebih bergema lagi kedepannya. “Saya sangat berharap bahwa suatu hari ikatan Islam akan menanamkan semangat baru di kalangan umat Islam dari setiap sudut dunia,” Harapnya.

“Dan pesan Allah yang besar ini akan bergema sekali lagi dengan kemuliaan penuh dari setiap tanah, sehingga bumi menjadi surga untuk hidup dan makhluk Tuhan benar-benar bahagia, baik material maupun spiritual tinggi sebagai apa yang apa Tuhan telah tujukan,”pungkasnya.

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.