PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Sebanyak enam penambang emas di Huta Bargot, Mandailing Natal (Madina) ditangkap tim gabungan Polres Madina dan aparat TNI-AD dari Subdenpom yang menggelar operasi terpadu, Kamis (23/1/2014).
Mereka tertangkap di jembatan Simalagi, Desa Simalagi, Kecamatan Hutabargot , Kabupaten Madina, kemarin saat ketika mereka kembali dari lokasi perbukitan tambang.
Keenam penambang emas tersebut, DL (31) warga desa Hutabarot, NA (34) warga asal Jawa Barat, AU (33) warga Pasarakat, AS (25) warga Desa Sibanggor Tonga Kecamatan Puncak Sorik Merapi, IL (46) warga desa Darussalam dan MT (26) warga desa Lumban Dolok.
Penangkapan ini memberi gambaran bahwa rakyat yang menggantungkan hidupnya pada tambang emas masih dicap sebagai pencuri. Padahal mereka hanya berusaha sebatas memenuhi kebutuhan hidup anak dan istrinya.
Tim gabungan menyita barang bukti 5 sepeda motor, 1 karung plastik berisi batu emas, dan sejumlah peralatan menambang berupa pahat batu, martil dan tas ransel.
“Mereka dikenakan pasal 158 Subs 161 UU RI No 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,” kata Kapolres Madina AKBP Mardiaz Kusin Dwihananto SIK M.Hum seperti dikutip harianandalas.com.
Kapolres menyetakan pera penambang ini dinyatakan beraktivitas secara illegal.
“Kegiatan penambangan liar itu juga dapat merusak lingkungan dan kerusakan struktur tanah yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana alam seperti longsor, erosi dan banjir,” imbuhnya.
Sumber: harianandalas.com
Editor : Dahlan Batubara
Penangkapan yang berlebihan dan tak ada kerjaan……..
Begini lah nasib orang miskin, ditangkap polisi, dedengkotnya tidak bisa ditangkap polisi karena bisa membeli polisi, berapalah harga polisi kata mereka. Nasib, jadi orang miskin. Keadilan hanya cerita untuk orang kaya, tidak berlaku bagi kita ormis (orang miskin).
Omong kosong apa lagi ini? Penambang ini ditangkap karena polisi dan TNI Mangga dua g dapat jatah lagi y? dasar Penjajah!