Seputar Madina

Esensi Keterwakilan di Reses Fakhrizal Efendi Nasution

Fakhrizal Efendi Nasution dan dinamika Reses di Kecamatan Siabu

SIABU (Mandailing Online) – Anggota DPRD Sumut, H. Fakhrizal Efendi Nasution melakukan rangkaian Reses di berbagai titik di Kecamatan Siabu.

Reses hari pertama berlangsung di Balai Desa Kecamatan Siabu, Jum’at (22/12/2017) dihadiri perangkat-perangkat pemerintahan desa se-Kecamatan Siabu.

Hari Sabtu di Desa Hutapuli dihadiri masyarakat desa itu. Hari Minggu di Kelurahan Simangambat.

Dari seluruh rangkaian Reses itu, aspirasi tokoh-tokoh masyarakat disampaikan kepada H. Fakhrizal Efendi Nasution. Ragam segmen aspirasi juga berbeda-beda, mulai dari sisi sosial kemasyarakatan, infrastruktur, pertanian hingga olah raga.

Selain itu, berbagai esensi kelegislasian dan keterwakilan sangat kental di tiga titik Reses itu, mulai dari nuansa kepedulian dipedulikan, pemahaman mekanisme penyusunan APBD hingga pemahaman terhadap dinamika pembangunan di segala sektor.

Dari esensi  kepedulian dipedulikan misalnya, masyarakat Desa Hutapuli dan masyarakat Kelurahan Simangambat merasakan kehadiran Fakhrizal ini sebagai sesuatu yang sangat penting karena baru kali ini Desa Hutapuli dan Kelurahan Simangambat didatangi anggota DPRD.

“Baru pak Fakhrizal ini yang datang ke desa kami, sebelumnya belum pernah datang anggota DPRD Sumut ke desa kami,” kata Kepala Desa Hutapuli, Hanafi.

Hal yang sama juga di Kelurahan Simangambat. “Jangankan anggota DPRD Sumut, dari DPRD Madina saja baru kali ini datang. Makanya kami baru faham apa yang disebut reses,” ungkap Suarman Siregar, tokoh masyarakat Simangambat.

Oleh karenanya, baik masyarakat Hutapuli maupun masyarakat Simangambat sangat antusias terhadap kehadiran Fakhrizal Efendi Nasution sebagai sosok wakil rakyat yang dinilai memiliki kepedulian kepada konstituen.

Di sisi lain, Reses yang dilakukan Fakhrizal Efendi Nasution menimbulkan pemahaman di kalangan masyarakat tentang mekanisme proses perencanaan, penyusunan hingga penetapan APBD dan pelaksanaan program-program yang dianggarkan pemerintah daerah.

Masyarakat memahami jalur hasil Reses, jalur Musrenbang di berbagai tingkatan, memahami segmen-segmen Komisi di legislatif dan singkroniasasi antar Komisi dalam kaitan proses merealisasikan aspirasi masyarakat oleh anggota legislatif.

Lebih jauh dari itu, Reses yang dilakukan Fakhrizal Efendi Nasution ini juga menimbulkan pemahaman bagi masyarakat tentang apa yang disebut KUA-PPS, anggaran tahun berjalan, etape penganggaran mulai dari Rancangan APBD hingga Perubahan APBD dalam kaitannya dengan masa tunggu bagi merealisasikan tiap-tiap aspirasi masyarakat di dalam sistem APBD.

Semua pemahaman masyarakat itu tercipta karena dialog sangat hidup antara Fakhrizal Efendi Nasution dengan masyarakat di setiap lokasi reses.

Dialog yang berlangsung bukan saja membahas sektor-sektor pembangunan yang diaspirasikan masyarakat, tetapi juga mendialogkan dinamika pembangunan dari berbagai sisi termasuk sisi kewajiban anggota legislatif, pemerintah dan masyarakat itu sendiri.

Fakhrizal Efendi Nasution sendiri dalam setiap pertemuan dengan masyarakat di tiap titik Reses itu sangat mampu membangun hubungan dialogis sehingga bangunan-bangunan dialog yang terjadi berlangsung dengan suasana kekeluargaan dan “hakouman”.

Bangunan dialogis yang demikian itu menimbulkan rasa saling peduli dan dipedulikan antara konstituen dan seorang politisi.

Peliput : Dahlan Batubara

 

 

 

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.