Seputar Madina

Harga Karet Turun Lagi, Pangguris Kembali Terpukul

Karet alam dari Sulang Aling yang diangkut perahu robin saat bersandar di Singkuang, Muara Batang Gadis, Mandailing Natal (foto : Holik Nasution)

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Harga karet alam turun lagi di Mandailing Natal dalam  dua pekan terakhir.

Pantauan penjualan di pertimbangan Gunung Tua Iparbondar, Panyabungan, Kamis (31/3/2017), harga terrendah karet alam berada di kisaran Rp 8.200 per Kg, tertinggi sekitar Rp 9.000 per Kg. Harga itu melorot dari pekan sebelumnya yang masih bertengger di kisaran Rp9.000 per Kg (terrendah) dan kisaran Rp9.500 (tertinggi).

Penurunan harga itu memukul petani penyadap karet (pangguris), karena dalam beberapa bulan terakhir petani sudah bernafas lega karena harga telah merangkak naik hingga mencapai 11.500 per Kg setelah dalam kurun sekitar 4 tahun sebelumnya posisi harga di kisaran Rp4.500 hingga Rp6.500 per Kg.

“Harga turun ini menakutkan. Kami makin khawatir kalau-kalau harga ini terun terus,” ujra petani penyadap karet bermarga Nasution dari Desa Gunung Tua Julu menjawab Mandailing Online.

Sementara itu, sebagaimana dilansir Bisnis.Com, Harga karet berhasil ditutup rebound lebih dari 1% pada perdagangan hari Jumat (31/3/2017), dipicu oleh spekulasi meningkatnya permintaan.

Harga karet untuk pengiriman September 2017, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup dengan rebound 1,45% atau 3,50 poin ke 245 yen per kilogram (kg).

Pagi tadi, harga karet kontrak September sempat melanjutkan pelemahannya sebesar 0,21% atau 0,50 poin di level 241, setelah kemarin berakhir turun tajam 1,02% atau 2,50 poin di 241,50.

“Bursa karet mendapat dukungan dari spekulasi bahwa harga yang rendah dapat mendorong permintaan,” ujar Kazuhiko Saito, analis perusahaan broker Fujitomi, seperti dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, nilai tukar yen siang ini terpantau menguat 0,11% atau 0,12 poin ke 111,80 per dolar AS pada pukul 13.31 WIB, setelah kemarin ditutup melemah 0,79% di level 111,92.

 

Peliput  : Dahlan Batubara

Sumber tambahan : Bisnis.Com

 

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.