Berita Nasional

Istana merasa terhina

JAKARTA, (MO) – Pihak Istana meradang mendengar ucapan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD. Pria asal Madura itu menuding mafia narkoba telah masuk lingkaran Istana menyusul diberikannya grasi kepada gembong narkoba Meirika Franola alias Ola.

“Saya sangat keberatan dan terhina dengan kata-kata Mahfud MD, Ketua MK yang menuduh mafia narkoba sudah masuk ke lingkaran Istana. Suatu tuduhan yang sangat keji saya kira, dan ini mencemarkan nama dan lembaga kepresidenan,” kata Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, hari ini.

Untuk itu, dia meminta Ketua MK bisa menjelaskan kepada dirinya dan kalau perlu juga kepada presiden atas tuduhannya itu.

“Saya berharap juga disertai dengan bukti-bukti dan keterangan yang lain untuk pendukungnya. Di hadapan Allah SWT dan rakyat Indonesia, saya, kami semua yang ada di lingkungan Istana menerima apapun sanksinya apabila benar apa yang dituduhkan saudara Mahfud MD,” tegasnya.

Namun, lanjutnya apabila apa yang dituduhkan itu tidak terbukti dia juga minta Mahfud MD dapat menjelaskan atau membuktikan tuduhan itu secara kesatria dan tentu harus menerima sanksi yang sama.

“Saya berharap kita semua dapat menyelesaikan masalah ini secara terbuka, transparan dan tuntas demi martabat dan kehormatan kami semua di lingkungan Istana dan bertugas di lembaga kepresidenan pada umumnya,” harapnya.

Sudi menjelaskan pemberian grasi kepada Ola telah melalui proses yang sistemik dan sesuai aturan yang berlaku.

“Cukup gamblang berulang-ulang telah dijelaskan, sebelum sampai ke Presiden pun saya selaku mensesneg memastikan bahwa semua proses sudah dilalui, serta kita yakinkan bahwa semua pihak yang memberikan pertimbangan telah memberikan pertimbangannya,” paparnya.

Bahkan, lanjutnya untuk permohonan grasi tertentu seperti kasus narkoba, terorisme kemudian terpidana warga negara asing, Presiden langsung yang memimpin rapat untuk mengolah ataupun mengambil pertimbangan-pertimbangan sebelum Presiden mengambil keputusan.

“Presiden langsung memimpin rapat bukan hanya pertimbangan tertulis dari semua pihak yang diminta pertimbangan,” pungkasnya.

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menegaskan, pernyataannya soal adanya mafia narkoba di lingkungan Istana tidak bermaksud menyinggung lembaga Kepresidenan. Menurut dia, pernyataan itu ditujukan kepada mafia-mafia narkoba yang mempunyai jaringan ke Istana.

“Saya tidak pernah menyebut nama presiden. Saya hanya menyebut mafianya di luar. saya juga tidak pernah menyebut subjek, apalagi nama presiden,” kata Mahfud MD kepada wartawan, hari ini.

Mahfud menjelaskan, selama ini dia melihat ada jaringan narkoba yang mampu masuk sampai lingkungan Istana. “Jadi yang bekerja itu proses di bawahnya dan bermain ke orang-orang Istana,” ujar Mahfud.(dat03/merdeka/antara)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.