Seputar Madina

Korupsi? Pengurus Kelompok Tani Akui Dana SRI Disetorkan Lagi Kepada Pejabat Dinas Pertanian Madina

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Program optimilisasi sawah melalui program SRI (System of Rice Intensification) untuk Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dinilai gagal.

Kegagalan itu ditengarai akibat anggaran yang bersumber dari APBN tersebut diduga hanya dinikmati oleh oknum-oknum yang ada di Dinas Pertanian Peternakan Madina.
Berdasar pengakauan salah seorang ketua kelompok tani kepada wartawan, Jum’at (6/6) lalu menyebutkan bahwa anggaran program SRI yang ditujukan kepada kelompoknya tak jelas nasibnya.

“Begitu anggaran dicairkan, langsung dana tersebut disetorkan kepada salah seorang oknum pada Dinas Pertanian,” kata pria yang tak bersedia namanya ditulis.

“Anggaran yang diperuntukkan untuk kelompok tani paling sedikit diatas seratus juta lebih, namun tidak dipergunakan sebagaimana mestinya, malah kelompok tani harus meyetorkan kembali kepada oknum yang ada pada Dinas Pertanian dan Peternakan,” akunya.

“Bahkan ada lagi salah satu desa yang dimasukkan dalam program ini, namun kelompok taninya diduga fiktif,” lanjutnya.

“Sebenarnya kita bingung untuk mempertanggungjawabkan dana kelompok tani kita karena anggaran yang diterima harus disetorkan kembali kepada oknum Dinas Pertanian,” imbuhnya.

Padahal menurutnya, program SRI ini berasal dari pemerintah pusat dalam upaya menggenjot laju peningkatkan produksi gabah di Kabupaten Mandailing Natal.

Sementara itu konfirmasi tertulis maupun secara langsung kepada Kadis Pertanian dan Peternakan Madina Taufik Zul Hendra Ritonga enggan untuk menjawabnya, malah terkesan ia menutup nutupi program tersebut.

Peliuput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.