Berita Sumut

Mantan Kapolresta Menangis


SIANTAR-Mantan Kapolresta Siantar AKBP Fatori SIK tak kuasa menahan tangis saat berpamitan dari seluruh perwira, bintara dan PNS di gerbang Mapolresta Pematang Siantar pukul 10.00 WIB, kemarin (8/12). Istrinya, Ny Fla Fatori yang mendampinginya di atas becak mesin dengan atap terbuka yang di tarik personel polisi keliling Mapolres juga meneteskan air mata haru.

Acara pelepasan ini dilakukan setelah Fatori yang disanding dengan Kapolresta baru AKBP Alberd TB Sianipar SIk secara bersama memimpin apel pagi. Dalam kata sambutannya terakhir kali di Mapolresta, Fatori menyatakan permohonan maafnya kepada seluruh personel Polresta.

“Saya mohon maaf jika ada kesalahan atau yang tidak berkenan dihati personel selama saya memimpin. Itu saya lakukan baik atas nama kedinasan ataupun pribadi adalah sebentuk rasa sayang saya kepada kalian,” katanya dengan nada tegas.

Dia meminta personel Polresta untuk tidak menutup komunikasi dengannya meski ia sudah menjadi Kabag Birokrasi dan Demokrasi Poldasu.

“Meski saya disana nanti belum ada ruangan untuk jabatan baru, rumah saya terbuka lebar untuk kalian. Jangan putuskan komunikasi, silakan singgah kerumah,” tambahnya.

Usai apel pagi, AKBP Alberd Sianipar dan mantan Kapolresta AKBP Fatori kembali memasuki ruangan. Berselang 15 menit kemudian, seluruh perwira, bintara dan PNS dilingkungan Polres berbaris keliling Mapolres. Lalu Fatori keluar dari ruang depan bersama istrinya, diiringi AKBP Alberd Sianipar beserta ibu. Di teras Mapolres tersebut, fatori di kalungi rangkaian bunga oleh Alberd kemudian diarak keliling Mapolresta dengan sebuah becak mesin hias yang mesinnya tidak dinyalakan dan hanya di tarik oleh beberapa personil bergantian.

Begitu turun dari becak mesin, Fatori kembali menyalami seluruh perwira sambil berderai air mata. Selanjutnya menaiki mobil Honda CR-V Nopol BD 91 OK warna cokelat muda. Meski sudah berada di dalam mobil, dengan kaca terbuka Fatori mengucapkan horas kepada orang yang mengantarnya sampai ke gerbang.Selain sebagai Kapolresta dimasa 1 tahun 2 bulan kepemimpinannya, Fatori dikenal sebagai warga yang baik di daerah tempat tinggalnya, Jalan Silimakuta, Kelurahan Timbang Galung, Siantar Barat. Ini di lihat dengan partisipasinya dalam bermasyarakat, termasuk dalam bergotong royong.

Lurah kelurahan Timbang Galung, Syahrul R Pane SH menyatakan iu kepada METRO SIANTAR (grup Sumut Pos).
“Bukan saya membanggakan, dia memang aktif di masyarakat. Pengajian bersama warga dia hadiri minimal sebulan sekali. Kalo gotong royong, dia mau terjun langsung. Bahkan anggotanya juga di suruh ikut membantu,” kata Pane.(mag-16)

Laporan Penganiayaan ke Poldasu

Sementara itu, laporan penganiaayaan yang dilakukan mantan Kapolres Siantar AKBP Fathori terhadap Andi Siahaan sudah dilimpahkan dari Polresta Siantar ke Dit Reskrim Polda Sumut untuk ditindak lanjuti.
Hal tersebut dibenarkan Direktur Dit Reskrim Polda Sumut, Kombes Pol Agus Andrianto di Mapoldasu. “Laporan Andi sudah kita terima. Untuk perkembangannya tanya saja langsung ke Kasat I Reskrim,” ujar Agus.
Sedangkan Kasat I Reskrim Poldasu, AKBP Rudi Rifani tidak mau banyak berkomentar.
“Berkas laporan tersebut tadi siang kita terima, akan kita periksa,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi melalui telepon.
Sebelumnya, Kapolresta Pematang Siantar AKBP Fathori dicopot dari jabatannya, diduga terkait penganiayaan yang dilakukan terhadap salah seorang tersangka, Andi Siahaan di sel tahanan Mapolresta.(mag-1/smg)
Sumber : Sumut Pos

Comments

Komentar Anda