Pekan  Baru – Pengungkapan jaringan geng motor di bawah komando Mardirianto alias Anto Klewang (58) masih terus dikembangkan jajaran Polresta Pekanbaru.

Berselang dua hari setelah menangkap enam siswa anggota geng motor, kini giliran dua remaja perempuan berinisial Yn (15) dan Um (16) ditangkap di rumahnya, Rabu (15/5).

Saat diwawancara merdeka.com, kamis (15/5) di polresta pekanbaru, Pengakuan mengejutkan keluar dari mulut keduanya terkait adanya seks bebas sesama anggota geng motor. Sampai memakai sabu-sabu.

Perbuatan terlarang, apalagi bagi remaja seumuran mereka ini dilakukan di base camp Klewang areal Stadion Utama Riau.

Yn (15) merupakan warga Jalan Cipta Karya, anggota geng motor Atit Abang dan tercatat pelajar SMP. Sedangkan Um (16), warga Kelurahan Rintis, Kecamatan Limapuluh adalah Anggota XTC Laser (Ladies Sex Road).

YN mengaku menyerahkan keperawanannya kepada JF, “pertama kali saya lakukan seks dengan Jefri,” ujar Yn saat merdeka.com.

Yn mengaku memiliki pacar berinisial Jf yang juga anggota geng motor B2R. Selain dengan Jf, ia mengaku pernah berhubungan badan dengan Ai, pacarnya sekarang. “Ai kenal sama Jf, tapi dia bukan geng motor,” akunya.

Areal Stadion Utama, dikatakan Yn, memang terjadi praktik pergaulan bebas. Di antara geng motor bebas saja membawa cewek ke bedeng base camp mereka, di lokasi Klewang ditangkap. “Ada juga saya lihat mereka ngelem dan ada yang nyabu,” terangnya.

Penangkapan dua remaja ini merupakan pengembangan atas penangkapan enam siswa dan Klewang. Yn diamankan di rumahnya Selasa (14/5) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Sementara Um diamankan kemarin sore sekitar pukul 16.00 WIB juga di rumahnya.

“Keduanya kita amankan dari pengembangan atas penangkapan enam pelajar kemarin,” ujar Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar melalui Kasat Reskrim, Kompol Arief Fajar Satria SH SIK MH kepada merdeka.com, Rabu (15/5).

Enam orang yang diamankan sebelumnya ditangkap setelah diketahui ikut serta dalam aksi perusakan warung internet (warnet) di Jalan Kelapa Sawit, Kecamatan Bukitraya dua pekan lalu.

Saat diamankan kemarin, Yn sempat berteriak histeris di depan orangtuanya. Namun setelah dijelaskan bahwa dia ditangkap atas keterangan tersangka lainnya, dia hanya bisa terdiam. Dari handphone-nya saat diamankan polisi juga menemukan rekaman video porno. Belum dipastikan apakah itu rekaman video porno geng motor atau tidak.

Terkait video porno itu, Yn membantah itu video geng motor yang berhubungan sex. “Bukan geng motor itu,” ujarnya.

Sementara Um, diketahui pernah ditahan karena terlibat penyerangan Mapolresta Pekanbaru pada Februari 2012. “Dia sempat ditahan di Lapas karena kasus itu,” ujar Kasat Reskrim.

Hal ini tak dibantah Um. Namun, ia mati-matian membantah dirinya adalah geng motor. “Semenjak kasus itu saya tidak ngumpul lagi,” ujarnya. Sementara itu, terkait perusakan warnet di Jalan Kelapa Sawit, Um mengaku berada di sana namun hanya melihat dan tak ikut merusak.

Bantahan Um ini berbeda temuan dari penyelidikan polisi. Um diketahui mengenal dekat Klewang. Bahkan di dalam handphone-nya ditemukan SMS yang dikirimkan ke Klewang mengatakan, “Klewang harus berhati-hati, sebaiknya menukar kartu handphone.” Um juga menyarankan agar Klewang tidak usah ke Pekanbaru karena dicari polisi.

Doktrin agar jangan mengakui diri sebagai geng motor tampaknya masih melekat dalam diri dua remaja putri ini. Perilaku yang ditunjukkan Um serupa dengan Yn. Saat ditanya terkait keterlibatannya di geng motor, Yn mengaku hanya ikut bergaul, namun ia bukan geng motor.

“Saya ngumpul-ngumpul saja sama mereka,” ujarnya.

Ia mengaku sering berkumpul bersama geng motor Atit Abang. Saat berkumpul, mereka biasanya duduk-duduk di depan SD di Tarai Bangun, Kampar. Setelahnya lalu konvoi dan jalan-jalan ke Sungai Pagar. Yn ikut berkumpul mereka di Stadion Utama Riau baru dilakoni sekitar dua bulan terakhir.

Yn mengaku orangtuanya tak tahu bahwa ia ikut geng motor. Untuk keluar rumah, orangtuanya biasa dikelabui dengan alasan dijemput oleh temannya, Ni. Ni ini adalah panglima Atit Abang.

“Kadang izinnya tidur di rumah teman,” lanjutnya.

Dengan kasus yang menimpanya, Yn mengaku menyesal. Apalagi dia kini harus menanggung malu di depan orangtuanya karena terlibat geng motor.

Sementara itu, orang tua Yn, He (46) mengaku tak tahu anaknya ikut kegiatan terlarang seperti itu. “Dia di depan kita tidak pernah bilang. Kita sebagai orangtua tidak bisa memantau setiap hari,” kata He.

Setelah semua terjadi, He mengaku pasrah. “Biar polisi yang membuktikan,” katanya.

Sementara itu, Klewang diancam pasal berlapis. Kepolisian menemukan beberapa bukti dan unsur-unsur terlibat berbagai tindak pidana di Riau.(merdeka)

Comments

Komentar Anda