PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Sekitar seribu santri Pesantren Musthofaiyah Purba Baru melakukan unjuk rasa ke kantor Bupati Mandailing Natal (Madina), Senin (30/3) menuntut bupati agar menutup seluruh kafe esek-esek.
Mereka berjalan kaki dari pondok pesantren Musthafawiyah menuju kantor bupati berjarak sekira 3 kilo meter.
Dalam orasinya, pengunjuk rasa meminta Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution segera menutup semua tempat-tempat maksiat yang ada di Kabupaten Mandailing Natal, khususnya di Kecamatan Lembah Sorik Marapi.
Dikatakan, Mandailing Natal saat ini sudah dipenuhi banyak cafe remang-remang.
“Untuk itu kita meminta kepada Pemkab Madina dan aparat kepolisian untuk melakukan razia atas semakin menjamurnya penyakit masyarakat di Madina,” teriak salah satu orator.
Setelah orasi, pengunjukrasa ditemui Wakil Bupati Madina Imron Lubis. Kepada para santri, Imron mengatakan pihak pemkab dan aparat kepolisian sudah sering melakukan razia mengantisipasi penyakit masyarakat ini, dan mengharapkan agar permasalah café remang-remang yang ada di Madina agar secepatnya taratasi.
Sesudah itu, wakil bupati bersama unsure kepolisian melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan santri di aula kantor bupati Madina untuk menanggapi permasalahan ini.
Di tempat terpisah, Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution menjawab Mandailing Online menyatakan bahwa selama ini pihak pemerintah daerah terus melakukan razia tempat-tempat yang dianggap maksiat.
Peliput : Holik Nasution
Editor : Dahlan Batubara
Sedih saya membacanya, dulu sekitar thn 80 an daerah mandailing yg tercinta bersih dari pwrbuatan maksiat. Miris hati ini