PANYABUNGAN (Manailing Online) – Sejatinya wilayah Mandailing sangat luas, mulai dari garis Gunung Opir di Pasaman (Sumatera Barat) di arah tenggara, kemudian perbatasan Riau arah Timur, serta ujung Batang Toru (batas dengan Tapanuli Tengah).
Hanya saja, oleh kepentingan administrasi pemerintahan, wilayah Mandailing itu lama-lama menjadi ciut.
Itu diungkapkan Budayawan Mandailing, Pandapotan Nasution pada pembukaan acara workshop Penguatan Adat Istiadat Budaya Mandailing di hotel Madina Sejahtera, Panyabungan, Selasa (17/12/2013) diselenggarakan Dinas Pendidikan Madina.
Selain itu, bangsa Mandailing memiliki bahasa, tulisan dan wilayah yang sangat diperhitungkan oleh kerajaan-kerajaan di nusantara pada masa lalu.
Salah satu bukti keberadaan Mandailing tercantum dalam kitab Negara Kartagama pada abad ke 14. Itu bukti bahwa Mandailing sebagai salah satu kerajaan-kerajaan yang besar di pulau Sumatera pada masa itu.
“Apa boleh buat, saat ini luas wilayah Mandailing tinggal sedikit. Tetapi, biarlah yang sedikit ini saja kita kuatkan,” katanya.
Workshop ini digelar untuk menggali kebudayaan Mandailing, termasuk menyatukan pendapat tentang perbedaan-perbedaan pada aksesoris pakaian adat Mandailing untuk disepahami. Kemudian upaya menuju dimasukkannya kebudayaan Mandailing pada kurikulum di sekolah-sekolah.
Peliput/editor : Dahlan Batubara
