P. Sidimpuan, Akibat guyuran hujan selama dua hari dua malam, 10,5 hektar sawah dan kebun siap panen, terendam air di Dusun Goa Asom Desa Janji Matogu Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan, Rabu (3/11).
Pantauan Analisa, terendamnya sawah 6 Ha berumur 1 bulan, kebun cabe 1,5 Ha dan jagung 3 Ha siap panen ini, disebabakan meluapnya sungai Aek Sibatang dan Selai karena intensitas hujan yang cukup tinggi selama dua hari dua malam yang melanda daerah tersebut.
Salah seorang warga Desa Goa Asom Himpun (45) kepada Analisa mengatakan, debit air sungai aek sibatang dan selai mulai terlihat naik pada Senin (1/11) dan pada Selasa (2/11) malam air sungai tersebut meluap dan menggenangi persawahan bahkan perumahan masyarakat sekitar.
“Kondisi genangan air dan bahkan banjir sudah sesuatu yang biasa bagi kami penduduk yang menetap dikawasan ini. Biasanya debit air yang naik itu hanya berlangsung 1 hingga 2 jam dan kemudian surut seketika, “katanya.
Hal senada juga diungkapkan Camat Angkola Selatan Hamdi S Pulungan S.Sos yang ditemui Analisa dilokasi bencana. ” Di kawasan ini debit air mudah naik setiap musim penghujan namun juga cepat surut, “katanya.
Dijelaskan, selain menggenangi sawah dan kebun, meluapnya sungai aek selai dan sebatang ini juga mengakibatkan satu unit jembatan yang menghubungkan Dusun Goa Asom dan Janji Matogu ambruk terseret derasnya arus sungai.
Ditambahkan, pihaknya sudah acap kali mememinta agar masyarakat yang ada dikawasan aliran sungai untuk mau direlokasi ke tempat yang cukup aman namun ditolak.
“Acap kali kita minta masyarakat mau direlokasi dari kawasan itu tapi mereka tidak mau. Relokasi dibutuhkan mengingat faktor geografis kawasan ini yang berada dikawasan lembah yang rentan banjir,” ungkapnya.
Wakil Bupati Tapanuli Selatan Ir Aldin Rapolo Siregar disela-sela memantau langsung luapan sungai yang merendam sawah dan perkebunan itu kepada Analisa mengharapkan agar masyarakat yang berada di kawasan tersebut lebih meningkatkan kehati-hatian selama musim penghujan ini.
“Tingkatkan kewaspadaan selama musim penghujan ini. Segera mengungsi ketempat yang cukup tinggi jika sudah terlihat adanya gejala bakal meluapnya sungai, “imbuhnya.
Kepada para instansi terkait khususnya bidang penanggulangan bencana alam Rapolo meminta agar meningkatkan responsibility dan segera turun kelokasi jika mendapatkan laporan bencana dari masyarakat.
Rombongan Wakil Bupati beserta wartawan tiba dilokasi pada Rabu (3/11) sekitar pukul (01 .00) malam. Saat tiba dilokasi debit air yang sempat menggenangi rumah warga sudah mulai surut dan arus sungai sudah kembali normal.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (hih)
Sumber : Analisa