MEDAN – 6.000 ton beras Public Service Obligation (PSO) asal Jawa Timur akan segera memasuki Sumatera Utara untuk memperkuat stok beras Bulog. “Dengan akan masuknya beras dari Jatim sebanyak 6.000 ton dalam pekan ini, maka stok Bulog Sumut akan bertambah menjadi 30.000 ton,” kata Humas Bulog Sumut, Rudi Adylin, di Medan, (7/4). ini.
Stok beras sebanyak 30.000 ton itu bisa untuk kebutuhan tiga bulan alokasi Sumut. Menurut dia, stok akan semakin memadai, karena selain dari Jatim, juga akan ada lagi beras Public Service Obligation (PSO) dari Sulawesi Selatan yang rencana pasokannya juga sebanyak 6.000 ton.
“Beras dari Jatim dan menyusul Sulsel itu adalah pasokan awal Sumut di tahun ini,” katanya. Dia menegaskan, stok beras Bulog Sumut perlu terus ditingkatkan untuk menjaga kelancaran alokasi beras untuk warga miskin (raskin), termasuk kebutuhan bagi daerah yang mengalami bencana alam.
“Selain berasal dari beras PSO atau antarpulau, kekuatan stok diandalkan dari pembelian beras ke petani,” katanya. Adapun pembelian beras ke petani belum dilakukan karena hingga pekan ini, harga gabah atau beras di petani Sumut masih di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). “Meski HPP sudah naik, tetapi belum bisa menjangkau harga beras atau gabah petani di Sumut yang semakin naik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Sumut, M. Roem, menyebutkan Pemprov Sumut terus melakukan pengawalan pada penanaman dan masa panen padi petani. Menurut dia, langkah itu dilakukan untuk mengejar target produksi sekitar 4.155.590 ton. Target produksi itu naik dari 2014 yang masih 3.604.602 ton dengan harapan bisa membantu program Swasembada Pangan Nasional pada 2017. (Ant)