Seputar Madina

79 Persen Hewan Kurban Dipasok Dari Luar Madina

periksa lembu 171012
PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Sebanyak 79 persen hewan-hewan kurban untuk kebutuhan Idul Adha tahun ini di Kabupaten Mandailing Natal ( Madina ) didatangkan dari luar daerah.

Ada empat daerah yang menjadi pemasok hewan kurban tersebut yakni Lampung, Sumatera Barat, Deli Serdang dan Simalungun.

Itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Madina, Taufik Zulhendra Ritonga kepada wartawan usai melakukan pemantauan dan pemeriksaan ke sejumlah sentra peternakan lokal dan pusat-pusat penampungan hewan-hewan kurban terdapat di daerah itu, Rabu ( 17/10).

Taufik didampingi Sekretaris Jhon Amriadi dan Kasi Budidaya Mardansyah menjelaskan, jika didasarkan pada kebutuhan masyarakat, setiap tahun Madina membutuhkan sedikitnya 1.035 ekor hewan kurban.

Dari jumlah itu, pasokan peternak lokal masih sekitar 21 persen atau 200 hingga 300 ekor, sementara sisa yang 79 persen lagi dipasok dari luar daerah.

Mengingat banyaknya hewan kurban didatangkan dari luar daerah menyebabkan Dinas Pertanian dan Peternakan Madina bekerja ekstra melakukan pengawasan kesehatan hewan-hewan itu.

“Meski para distributor hewan yang memasok kurban dari luar daerah semuanya memegang surat keterangan kesehatan hewan dari instansi berwenang di daerah asal, kami tetap harus melakukan pemantauan dan pemeriksaan di titik kumpul dan titik distribusi agar hewan-hewan kurban yang sampai ke tangan masyarakat dalam kondisi sehat dan layak konsumsi,” katanya.

Menjawab pertanyaan, Taufik mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan hewan-hewan kurban di Kabupaten Mandailing Natal secara umum normal. Sejauh ini belum ada ditemukan penyakit pada hewan kurban yang berakibat tidak layak konsumsi.

“Berdasarkan pemantauan dan pemeriksaan yang kami lakukan pada sejumlah pusat-pusat hewan kurban yang berasal dari luar daerah seperti di titik Gunungtua Julu, Jalan Lintas Timur Panyabungan dan Purbabaru, secara umum kondisi kesehatan hwan-hewan itu normal, belum ada ditemukan ciri-ciri penyakit yang tak layak konsumsi ,” terangnya.

Begitupun, lanjut Taufiq, jika ada masyarakat yang menemukan hewan kurban yang berpenyakit, supaya segera melaporkannya ke Dinas Pertanian dan Peternakan Madina.

“Masyarakat hendaknya jangan membeli hewan yang tak layak konsumsi untuk keperluan kurban saat Hari Raya Idul Adha mendatang ini. Kemudian kami harapkan, agar kiranya jangan terjadi pemotongan terhadap hewan betina yang masih produktif ,” tambahnya. (lkt)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.