Seputar Madina

Alumni SMA Siabu Juga Rekomendasikan Penggantian Kepala Sekolah

PANYABUNGAN   (Mandailing Online) – Aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan siswa SMA Negeri 1 Siabu, Mandailing Natal (Madina) menuntut kepala sekolah mundur, Selasa (18/8) lalu, mendapat resfon dari para Alumni SMA Negeri I Siabu.

Ketua Alumni SMA Negeri I Siabu, Rizky Ravsanjani  menjawab Mandailing Online, Kamis (20/8) mengatakan bahwa aksi unjukrasa oleh siswa, menunjukkan carut-marut kepemimpinan di sekolah itu saat ini.

Dikatakannya, Ikatan Alumni SMA Negeri I Siabu telah melayangkan surat rekomendasi penggantian kepala sekolah kepada Bupati Madina dan Komisi I DPRD Madina pada Rabu, (19/8).

“Sekolah yang berdiri sejak tahun 1982 dan sudah 31 kali menamatkan lulusan itu, sepatutnya bisa menjadi sekolah yang membanggakan para alumninya. Tetapi yang terjadi malah kebalikannya. Selama dalam kepemimpinannya (Drs. Aliruddin Nasution), sekolah SLTA tertua di Kecamatan Siabu itu, tumbuh menjadi sekolah yang memalukan,” ujar Rizky.

“Bukan hanya karena minim prestasi, tetapi juga dibumbui aroma tak sedap menyangkut berbagai hal penyelenggaraan Dana BOS. Bayangkan saja, sesuai dengan orasi yang disampaikan OSIS, sampai papan tulis pun harus dari kocek orang tua murid,” katanya.

Selain surat rekomendasi penggantian kepala sekolah, para alumni juga menerbitkan rekomendasi tambahan, baik menyangkut proses rekrutmen kepala sekolah, kurikulum, pengembangan bakat siswa, pemberdayaan unit-unit sekolah, dan kerja sama antara lembaga sekolah dengan dunia luar.

Untuk rekrutmen kepala sekolah misalnya, ikatan alumni menyampaikan perlunya pemerintah daerah memperhatikan saran-saran yang yang disampaikan alumni terkait penetapan figur kepala sekolah, bukan hanya atas keinginan pihak pemerintah daerah saja.

Dalam surat rekomendasi yang ditandatangani Ketua Alumni, Rizky Ravsanjani dan Sekretaris, Maulana tersebut menyatakan bahwa para alumnilah yang paling tahu kondisional sekolah dan figur seperti apa yang sesuai untuk memimpin sekolah itu.

Menurut alumni, figur calon kepala sekolah sekurang-kurangnya memahami kondisi sosial masyarakat sekitar sekolah. Memiliki kompetensi manajerial yang tepat (mampu memberdayakan tenaga fungsional dan nonfungsional, dapat mengembangkan sarana belajar siswa yang kompatibel, menggali sumber-sumber potensi sekolah, dan mampu menciptakan sistem pengelolaan managemen sekolah yang terbuka dan aksestabel), serta memiliki kompetensi kepribadian yang dapat menjadi teladan, membuka diri terhadap saran dan kritik baik internal maupun eksternal, dan memiliki kecakapan emosional.

Peliput : Holik Nasution

Editor  : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.