Berita Nasional

BI Bekukan 1.075 Rekening Penipu via SMS

Jakarta. Penipuan transfer rekening melalui pesan singkat (Short Messages Service/SMS) semakin marak. Selama 2011, Bank Indonesia (BI) menerima 1.084 laporan penipuan transfer rekening via SMS, dimana sebanyak 1.075 rekening yang terbukti milik penipu akhirnya dibekukan.
Ketua Tim Mediasi Perbankan Bank Indonesia Sondang Martha Samosir mengemukakan di Jakarta, Jumat (6/1).

“Sebagai bentuk tindak lanjut atas makin maraknya pengiriman SMS kepada masyarakat yang diduga merupakan salah satu bentuk penipuan dengan menggunakan rekening bank yang diduga dibuka dengan menggunakan identitas tidak benar diperoleh data laporan mencapai 1.084 laporan,” ungkap Sondang.

Dia mengungkapkan sebanyak 1.075 rekening diblokir dan dana nasabah senilai Rp 3,146 miliar berhasil diselamatkan.

Lebih jauh Sondang mengatakan terdapat modus baru penipuan Via SMS, yakni melalui penipuan bermodus layanan tiket pesawat.”Kami juga mendapat masukan dari masyarakat mengenai mulai maraknya upaya penipuan bermodus layanan pemesanan tiket pesawat via SMS. Awalnya sindikat tersebut menyebarkan info melalui SMS ke nomor HP masyarakat yang isinya penawaran layanan pemesanan tiket pesawat dengan harga murah,” katanya.

Dia mengatakan bila ada masyarakat yang merespons dengan menghubungi nomor HP dimaksud, maka si aktor akan menanyakan tujuan dan tanggal keberangkatan. “Setelah itu dia akan meminta masyarakat memberikan informasi nama yang akan tertera di tiket,” tambah Sondang.

Biasanya mereka juga menanyakan umur. Kemudian mereka akan menginformasikan ke calon korban code booking pesawat.

“Kalau masyarakat melakukan recheck code booking tersebut ke maskapai penerbangan yang menerbitkannya, memang benar code booking tersebut ter-booked sesuai dengan nama mereka. Kemudian atas dasar code booking tersebut si aktor akan meminta masyarakat melakukan pembayaran via transfer ke rekening bank yang mereka tunjuk. Setelah uang ditransfer, sepertinya sindikat tadi akan membatalkan pesanan tiket yang sudah ter-booked,” jelasnya lagi.

Hasilnya, sampai waktu keberangkatan, masyarakat tidak akan pernah dapat tiket yang mereka pesan.

Sondang menjelaskan sewaktu masyarakat melakukan konfirmasi ke si aktor, akan jadi sulit dihubungi.

“Sindikat ini juga memiliki website dan diduga masih berupaya mencari korban sehingga masyarakat perlu berhati-hati agar tidak tergiur dengan tawaran-tawaran yang tidak realistis,” tegasnya. (dtf.medanbisnis)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.