Di Pantai Barat Madina
MADINA-Permainan biliar yang banyak terdapat di sejumlah kecamatan di wilayah Pantai Barat, Kabupaten Madina meresahkan warga. Diperkirakan, keberadaan biliar ini sebagai penyebab anak-anak sering bolos sekolah.
Hal ini disampaikan Aswan Lubis warga Desa Bangkelang, Kecamatan Batang Natal kepada METRO di Panyabungan, Jumat (3/2).
Aswan didampingi Sekretaris Umum (Sekum) PC PMII Madina, Imsaruddin Nasution yang juga berasal dari Batang Natal menyebutkan, beberapa bulan ini keberadaan Biliar di wilayah Pantai Barat semakin banyak. Bahkan billiar ini juga beroperasi tanpa batas waktu dan belum ada satupun tindakan aparat dan pemerintah untuk menertibkannya.
”Biliar ini sudah sangat meresahkan warga sejak beberapa bulan ini. Karena banyak anak-anak sekolah yang bolos akibat biliar. Bahkan banyak siswa yang tak masuk sekolah dan bertahan di lokasi biliar,” sebut Aswan dan Imsar.
Warga kata keduanya, berharap agar pemerintah dan aparat hukum segera bertindak dan menertibkannya.
”Bukan saja anak-anak sekolah yang menjadi korban, tetapi para orangtua juga banyak menghabiskan waktu dalam permainan biliar yang sering di buat sebagai ajang judi,” tambah keduanya.
Di tambahi salah seorang warga Desa Jambur Baru, Edi Nasution (45), kalau dirinya sudah sering memarahi anaknya yang ikut terlibat dalam biliar ini. Cerita Edi, anaknya sering pulang larut malam, dan saat di cari ternyata setiap malam selalu main biliar di salah satu usaha biliar di desanya.
”Saya tidak tahu lagi, sudah saya nasehati anak saya tetapi tetap saja ikut main biliar ini. Bahkan sering saya dapati berangkat sekolah ternyata tidak masuk belajar malah berada di lokasi bilyar, kami sangat berharap agar permainan bilyar ini ditertibkan agar tidak mengganggu anak-anak kami,” pintanya.
Sekda Kabupaten Madina, M Daud Batubara saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan tindakan penertiban terhadap pengusaha-pengusaha biliar ini.
Karena, ucap Daud, kondisi ini tidak boleh dibiarkan apalagi telah merusak sejumlah anak-anak sekolah. (wan/mer.metrotabagsel)