Berita Nasional, Berita Sumut, Seputar Madina

Bukti PT SMGP Tidak Peduli dengan Kehidupan Masyarakat

Ketua Fraksi Golkar DPRD Madina Arsidin Batubara (Paling Kanan)/Roy Adam.

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Kejadian berulang terlepasnya gas beracun milik PT SMGP sehingga menyebabkan warga di sekitar WKP jadi korban adalah bukti perusahaan panas bumi itu tidak peduli dengan kehidupan masyarakat.

Hal itu disampaikan anggota DPRD Mandailing Natal (Madina) dari fraksi Partai Golkar Arsidin Batubara menanggapi adanya lebih dari 50 orang terpapar gas beracun yang diduga jenis H2S.

“Ketika keselamatan warga negara dilettakkan sebagai prinsip tertinggi hukum, maka PT SMGP seolah meletakkan keselamatan warga justru di titik terendah nilai yang tidak mesti harus diperhatikan,” katanya, Minggu (7/3) malam.

Ketua fraksi Golkar ini mengatakan, PT SMGP tidak seharusnya menjadi “predator” bagi masyarakat Madina, khususnya warga Sibanggor.

“Kita boleh ramah pada investasi, tapi bukan berarti kita semua harus diam pada investasi manja yang tidak melihat masyarakat sebagai sebuah entitas kehidupan,” sebutnya.

Arsidin menambahkan, sebutuh apa pun masyarakat dengan keberadaan energi yang ramah lingkungan, tapi jauh lebih butuh ketenangan hidup.

“Sebutuh-butuhnya kita akan gerak ekonomi, tapi kita lebih butuh kenyamanan dalam melangsungkan kehidupan,” terangnya.

Ia pun berharap kepada semua pihak agar kesalahan berulang yang dipertontonkan PT SMGP ini menjadi alarm akan pentingnya kenyamanan dan ketenangan hidup hadir di tengah masyarakat

Untuk itu, anggota DPRD tiga periode ini meminta aparat penegak hukum benar-benar bisa menghadirkan hukum yang berkeadilan sehingga menimbulkan efek jera bagi perusahaan.

“Hukum mestinya hadir untuk memberi efek jera, tapi hari ini kita menyaksikan ketidakjeraan karena hukum memang seolah bungkam,” ucapnya dengan tegas.

“Akan kah kasus PT SMGP yang berulang ini juga harus kandas karena kekerabatan sosial sehingga masyarakat seolah bagai semut yang tersiram gula panas?” tutupnya dengan penuh tanya.

Sebagaimana berita yang dimuat di berbagai media ada dugaan kebocoran gas beracun H2S milik PT SMGP pada Minggu siang. Setidaknya 56 orang dinyatakan terpapar dan harus melalui perawatan intensif di rumah sakit.

Ini merupakan kejadi kedua setelah tahun lalu 51 orang terpapar H2S dengan 5 di antaranya meninggal dunia.

 

Peliput: Roy Adam

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.