PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Bupati dan Polres Mandailing Natal (Madina) dihimbau lebih mengedepankan kearifan lokal dan kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah di Maga terkait kerusuhan pada Selasa pekan lalu.
“Saya menghimbau kepada bapak Bupati Madina dan anggota DPRD Madina dan juga Kapolres Madina agar segera melakukan langkah-langkah persuasif dengan melakukan mediasi intensif kepada kedua belah pihak yang bertikai, terutama terhadap keluarga korban,” kata Ketua DPC Perhimpunan Advokad Indonesia (Peradi) se-Tabagsel, Ridwan Rangkuty,SH.MH kepada wartawan, Senin (26/1).
Dikatakannya, bupati Madina harus mengedepankan kearifan lokal dan kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah ini, sehingga tidak berkelanjutan dan melebar kepada masyarakat lainnya.
“Bupati Madina selaku bapak warga dan PT.SMGP harus bisa menyatukan masyarakat, menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan dengan tetap melaksanakan proses hukum oleh penyidik,”pinta Ridwan.
Ditegaskan Ridwan, bupati Madina harus ikut bertanggungjawab secara moral dalam kejadian tersebut, karena kerusuhan tersebut merupakan rentetan beberapa kejadian yang berkaitan dengan sikap pro kontra di dalam masasyarkat terhadap PT.SMGP, di mana bupati Madina tidak mampu menyelesaikannya secara kekeluargaan, bahka bupati Madina mencabut Izin PT.SMGP sehingga menjadi pemicu kemarahan sebagian warga yang pro terhadap PT.SMGP.
“Kapolres juga diharap agar segera menarik aparat kepolisian dari Desa Pasar Maga dan Maga Lombang untuk menghindari ketegangan dan ketakutan di dalam masyarakat,” harap Ridwan.
Sementara itu, Kapolres Madina AKBP Bony Johanes Sanganadi Sirat Sik, Jum’at lalu menyatakan pihaknya terus melakukan pendekatan dan himbauan kepada para tokoh ulama, dan tokoh masyarakat agar permasalahan ini tidak diperpanjang lagi.
Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara