LINGGABAYU (Mandailing Online) – Bupati Mandailing Natal (Madina) H. M. Ja’far Sukhairi Nasution bersama rombongan secara langsung melayat ke rumah duka korban longsor bekas tambang emas di Desa Simpang Bajole dan Desa Bandar Limabung, Kecamatan Linggabayu.
Kedatangan Bupati ke rumah korban didampingi Kepala Dinas Sosial Dedi Hermansyah, Kepala BPBD Edi Sahlan, Kapolres AKBP Muhammad Reza CAS, dan forkopimcam setempat.
Rombongan tidak hanya berhenti di satu tempat, tapi mengunjungi satu per satu rumah korban.
Bupati menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang terjadi.
“Pemerintah daerah turut berdukacita atas musibah yang terjadi dan berharap agar keluarga bisa bersabar menerima cobaan ini,” katanya, Jumat (29/4).
Bupati Sukhairi menjelaskan, para korban yang tertimbun adalah ibu rumah tangga dan meninggalkan banyak anak.
“Ada yang empat ada yang enam (anak). Kami dari pemerintah sangat prihatin dan mengucapkan turut berdukacita kepada 12 keluarga korban,” ungkap Bupati.
Menurut Bupati, para korban pada Kamis (28/4) sore sekitar pukul 16.00 WIB melakukan aktivitas mencari butiran-butiran emas secara tradisional atau mendulang di lubang bekas tambang orang lain. Tanpa diduga dinding lubang longsor dan menimbun para korban.
“Tanpa disadari mungkin terjadi longsor dan mereka tertimbun. Barangkali cuma 10 hingga 15 menit, tapi sudah kehabisan oksigen dan meninggal dunia,” jelas Sukhairi.
Kedua belas korban dimakamkan hari ini di pemakan umum masing-masing desa. Sembilan korban merupakan warga Desa Bandar Limabung dan tiga lainnya warga Desa Simpang Bajole.
Bupati Madina menambahkan, Pemerintah Kabupaten Madina sudah berulang kali meminta masyarakat agar tidak melakukan aktivitas penambangan tanpa izin karena sangat berbaya bagi jiwa dan lingkungan.
Namun hingga hari ini tambang emas liar masih marak. Bupati menduga hal tersebut sangat berkaitan dengan desakan ekonomi.
“Sudah beberapa kali pemerintah Kabupaten Madina, bahkan saya langsung sudah mengimbau masyarakat dan Kapolres juga langsung mengimbau masyarakat untuk menghentikan kegiatan tambang tanpa izin karena kegiatan tersebut sangat berdampak dan beresiko, namun karena ekonomi banyak masyarakat masih melakukan aktivitas tersebut” pungkas Bupati.
Untuk diketahui sebelumnya dikabarkan 12 ibu rumah tangga meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor bekas lubang tambang emas.
Peliput: Roy Adam