PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Bupati adalah sebuah jabatan yang diberikan amanah dan kewenangan mengatur sumber daya negara untuk digunakan sebesar-besarnya dalam menyusun kebijakan publik dan mendekatkan urusan pemerintahan kepada rakyat.
Itu diungkap Irwansyah Nasution,SP pengamat Mandailing Natal (Madina) kepada Mandailing Online via aplikasi WhatsApp, Kamis (1/8/2024). Belau adalah Alumni Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Oleh karena itu, kata Irwansyah, bupati sejatinya bisa melakukan terobosan-terobosan dalam pengembangan ekonomi suatu daerah untuk menarik rakyat dari garis kemiskinan.
“Rakyat miskin itu tidak butuh belas kasihan dari seorang bupati. Yang diharapkan adalah kesempatan berusaha dan bekerja,” ujarnya.
Jika berdasarkan PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) mayoritas sumber kehidupan masyarakat Madina adalah sektor pertanian dalam artian luas, maka model bertani yang sehat adalah model masa depan yang sudah banyak dilakukan oleh berbagai negara. Bertani yang sehat dimaksud adalah Sistem Pertanian Terintegrasi organik; kolaborasi antara hewan, perikanan dan tanaman sebagai sebuah rantai makanan organik dalam proses budidaya.
Pertama, Pemberdayaan Pertanian. Pemberdayaan pertanian sehat membutuhkan Konsultan Bisnis Pertanian dan akses permodalan mikro untuk memulai usaha dan upaya keberlanjutan usaha-usaha pertanian yang sukses.
Kedua, Teknologi dan Informasi. Dengan berkembang-pesatnya ilmu pengetahuan, teknologi dan informatika maka setiap sub sistem usaha pertanian, pemerintah kabupaten perlu membuat rangsangan dalam penerapan teknologi dan informatika untuk mengikuti perkembangan zaman.
Ketiga, Kelembagaan. Perbaikan kelembagaan usaha perorangan seperti UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dan usaha bersama seperti Koperasi perlu dilakukan perbaikan kelembagaan dan segmen segmen usaha.
Pengembangan sektor pertanian tersebut, manurut Irwansyah membutuhkan figur bupati yang memiliki visi dan misi tajam, memiliki idealisme membangun daerah serta punya hati nurani memikirkan nasib rakyatnya.
Peliput: Dahlan Batubara