Dakwah

Christopher Shelton: Selesai Baca Alquran, Saya Menjadi Muslim

Setiap harinya, Christopher Shelton mendengar teman-temannya tengah membahas Islam. Satu atau dua temannya memang seorang Muslim.  Itu terjadi ketika Shelton duduk di bangku sekolah.

“Awalnya ada teman saya seorang Muslim bernama Raphael, ia bercerita banyak tentang Islam. Saat itu, saya belum tertarik mendengar bahasan itu,” ucap dia seperti dikutip arabnews.com, Rabu (4/12).

Memasuki kelas sepuluh, Shelton berusaha menutup diri dari bahasan tentang Islam. Namun, tidak mudah baginya untuk menghindar. Beberapa mata pelajaran, Shelton satu kelas dengan Raphael. Di kelas lain, Shelton tak bisa menghindari Leonard.

Khusus Leonard, bahasan diskusi yang dibangun cukup ekstrim yakni menyoal masalah ras. Yang terpikirkan Shelton saat itu, Islam identik dengan kulit hitam. “Yang membuatku sinis dengan Islam adalah ketika ada bahasa tentang perjuangan kulit hitam. Saya saat itu belum tahu seperti apa Islam. Jadi persepsi saya begitu terbatas,” ucapnya.

Seiring perjalanan waktu, persepsi itu mulai berubah. Awalnya ia merasa frustasi dengan doktri agamanya yang penuh kontradiksi. Inilah momentum bagi Shelton untuk mulai terlibat diskusi tentang Islam. Itu berlanjut pada pembelian Alquran. “Selesai membaca, dalam beberapa pekan saya mulai yakin menjadi Muslim. Namun, saya belum mengucapkan syahadat,” kata dia.

Sayang, pemahaman Shelton tentang Islam keluar jalur. Ini terjadi, karena Shelton tak memiliki kesempatan mengunjungi masjid. Tuhan pun punya rencana lain, ia dipertemukan dengan sebuah buku karya Abdullah Yusuf Ali. Ini yang membuka matanya.

“Saya melakukan banyak hal untuk memeluk Islam. Saya mulai belajar banyak dari apa yang saya baca,” ucapnya.

Suatu hari, Shelton menyambangi Islamic Center di Fayetteville. Di sana, ia banyak berdiskusi tentang Islam. Di tempat itu ia mengucapkan syahadat. “Yang membuat saya bahagia, keislaman saya ini mendorong Raphael serius mendalami Islam. Kami tetap berkomunikasi meski kami terpisah jarak,” kata dia.(rmol)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.