Seputar Madina

Dahlan Hasan Nyatakan Tak Pakai APBD Untuk Pemenangannya

 

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Bakal calon bupati Madina incumbent, Dahlan Hasan Nasution menyatakan bahwa dia tidak akan memakai dana APBD Madina bagi keperluan tim suksesnya di Pilkada Madina 2015.

Bahkan, dia mempersilahkan tim audit indevenden datang ke Mandailing Natal (Madina) untuk melakukan audit dan mengecek dana-dana APBD Madina apakah ada yang disalahgunakan untuk kepentingan tim suksesnya atau tidak. 

Itu dinyatakan Dahlan Hasan Nasution saat menyampaikan visi misi-nya sebagai bakal calon bupati Madina yang diselenggarakan oleh PKB Madina di aula Hotel Rindang, Panyabungan, Kamis (11/6).

Di acara itu, selain Dahlan Hasan Nasution, juga hadir 2 bakal calon bupati Madina menyampaikan visi misi, yakni Saparuddin Haji Lubis dan Ja’far Sukhairi Nasution.

Dahlan Hasan Nasution saat ini menjabat sebagai bupati Madina dan telah mendafarkan diri kepada beberapa partai politik sebagai bakal calon bupati Madina pada Pilkada 2015.

Dalam penyampaian visi misinya, Dahlan Hasan membeber berbagai program terobosan pembangunan Madina ke depan serta berbagai program lanjutan yang sudah dimulai dari tahun-tahun sebelumnya. 

Visi yang ditawarkannya untuk membangun Madina ke depan adalah “Mandailing Natal yang Berkedaulatan Pangan, Mandiri Ekonomi, Sehat, Cerdas, Didukung Sarana Prasarana, Infrastruktur yang Kuat Serta Masyarakat Religius dan Berbudaya”.

Aplikasi visi itu, pertama, berkedaulatan pangan, yakni masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya secara mandiri yang bersumber dari hasil-hasil pertanian dari daerah sendiri (swasembada).

Kedua, mandiri ekonomi, masyarakat yang meningkat ekonominya dari hasil-hasil usaha dan pengelolaan kekayaan alam dengan system ekonomi kerakyatan serta inovasi dalam pengelolaan sumber daya alam.

Ketiga, sehat, yakni masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani didukung oleh lingkungan dan pola hidup sehat.

Keempat, cerdas, yakni terciptanya masyarakat berpendidikan yang selaras antara ilmu, akal dan spiritual mulai dari masyarakat pada jenjang pendidikan formal dan informal.

Kelima, sarana prasarana dan infrastruktur yang kuat, yakni terpenuhinya sarana dan prasarana infrastruktur dengan fokus pada penciptaan aksesibilitas di daerah-daerah yang masih termasuk kategori terpencil serta perbaikan infrastruktur dasar dan pendukung kegiatan perekonomian masyarakat.

Keenam, masyakat yang religious, yakni terwujudnya masyarakat yang mengamalkan nilai-nilai agama.

Ketujuh, berbudaya, terwujdunya masyarakat yang memegang teguh nilai-nilai positif dari kekayaan budaya dan adat daerah sebagai warisan yang tidak ternilai harganya bagi generasi yang akan datang.

Editor    : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.