SIABU (Mandailing Online) – Dampak penghujan bulan lalu, petani bawang merah di kecamatan Siabu merugi akibat umbi bawang membusuk.
Kini, petani hanya pasrah memungut sisa bawang yang selamat.
Iskandar (40) salah seorang petani bawang merah di Kelurahan Siabu, Kecamatan Siabu, Mandailing Natal mengungkapkan banyak tanaman bawang yang rusak akibat tingginya curah hujan bulan lalu.
"Akibat tingginya curah hujan dalam beberapa waktu yang lalu sehingga bawang merah di ladang banyak yang mengalami kebusukan, sehingga kita mengalami kerugian yang cukup parah," katanya, Kamis (29/12/2016).
Ladang bawang yang dikelola Iskandar berada di 3 lokasi terpisah dengan total sekitar 1 hektar. Di 2 lokasi, jumlah kerusakan tanaman mencapai 60 hingga 70 persen. Sementara di 1 lokasi justru lebih fatal, yakni sekitar 90 persen.
Tanaman bawang itu rusak akibat multi sebab, mulai dari tingkat kebasahan tanah, kelembaban udara, jamur hingga bakteri. Semuanya dipicu oleh hujan sepanjang bulan.
Selain, jumlah panen yang sudah menurun drastis, mutu bawang yang tersisa juga mengalami penurunan. Sehingga tak mungkin dijual kepada pedagang pengumpul. Dia hanya akan menjualnya di sekitar desa saja.
"Tapi mau apa lagi, yang sisa sajalah kita harap menutup kerugian,” ujarnya. Dia berharap cuaca bisa cerah untuk musim tanam berikut.
Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara