PANYABUNGAN (Mandailing Online) : Anggaran dana pengelolaan sampah di Mandailing Natal dinilai penyebab kota Panyabungan tak bisa bersih.
“Bagaimanalah pula kota Panyabungan ini bisa bersih kalau anggaran dana untuk mengelola sampah sangat minim,” kata Wakil Sekretaris PDI Perjuangan Madina, Salman Rais Daulay kepada mandailing Online, Senin (10/10/2016) di Panyabungan.
Disebutkannya, berdasar data yang ada dalam catatannya, anggaran dana pengelolaan kebersihan di Mandailing Natal (Madina) hanya sebesar 600 juta rupiah.
“Bayangkan, apa yang bisa diharapkan dari 600 juta untuk membersihkan semua titik di Madina. Tapanuli Selatan itu anggaran dana untuk yang beginian jumlahnya mencapai 7 milyar, Sidimpuan sekitar 4,5 milyar. Makanya jangan harap Panyabungan sebagai ibukota Madina bisa bersih,” ujarnya.
Makanya menurutnya, warga Panyabungan pesimis kota ini bisa bersih dan persoalan sampah tak kunjung tuntas.
“Karena itu, untuk mewujudkan kebersihan di kota Panyabungan khususnya dan seluruh kawasan Madina secara umum, sebaiknya BLHKP (Badan Lingkungan Hidup Kebersihan Pertamanan) Madina megajukan tambahan anggaran dana pengelolaan kebersihan, bagaimana yang pantas dan layak dalam mengelola kebersihan,” katanya.
Disebutkannya, jumlah truk pengangkut sampah juga minim. Hanya 8 unit dengan rincian 6 truk di Panyabungan, 1 di Pantai Barat dan satu lagi untuk Siabu dan Kotanopan bergantian.
“Bandingkan dengan Padang Sidimpuan yang sudah mencapai 22 unit truk,” imbuhnya.
Anggaran yang teramat sedikit itu pun berdampak pada jumlah personil kebersihan. “Hanya sekitar 30 orang. Makanya persoalan kebersihan tak akan tertangani secara maksimal dengan kondisi dana minim. Siapapun orangnya tak akan mampu dengan dana sedikit,” katanya.
Peliput : Dahlan Batubara