JAKARTA (Mandailing Online) – Bulan Ramadan diperkirakan tiba dua hari lagi. Namun untuk memastikannya, seperti yang dilakukan setiap tahunnya, pengamatan hilal pun akan dilakukan.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun rencananya akan melaksanakan pengamatan hilal sebagai penentu awal 1 Ramadan 2021 pada besok, Senin (12/04/2021).
Hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam. Biasanya hilal diamati pada hari ke-29 dari bulan Islam guna menentukan sudahkah terjadi pergantian bulan atau belum.
Tim BMKG Pusat melakukan pengamatan di POB (Pos Observasi Bulan) Kebumen. Di sana akan dipimpin oleh Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG.
Selain itu, BMKG juga akan melakukan pengamatan di Jakarta pada hari yang sama, yaitu berada di Ancol. Proses pengamatan tersebut menggunakan teleskop atau teropong yang terkomputerisasi serta dipadukan bersamaan dengan teknologi informasi.
Kecemerlangan cahaya hilal akan direkam saat pengamatan. Perekaman menggunakan detektor yang terpasang pada teleskop dan otomatis mengikuti posisi bulan yang berubah di ufuk Barat.
“Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui https://www.bmkg.go.id/hilal,” kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangannya, Sabtu (10/4/2021).
Dia menjelaskan konjungsi awal bulan Ramadhan tahun ini terjadi pada 12 April 2021 mendatang, yakni pada pukul 09:30:44 WIB atau 10:30:44 WITA atau 11:30:44 WIT.
“Sehingga bisa disimpulkan bahwa di wilayah Indonesia konjungsi (ijtimak) terjadi sebelum Matahari terbenam,” kata Rahmat.
Pada hari Senin mendatang, matahari terbenam pertama akan terjadi di wilayah Merauke, Papua pukul 17:36:16 WIT. Sementara terakhir terjadi di Sabang, Aceh pukul 18:46:31 WIB.
Tinggi hilal untuk Jayapura berkisar 2,62 derajat dan 3,66 derajat di Tua Pejat, Mentawai. Serta Elongasi antara 3,83 derajat di Merauke, Papua hingga 4,77 derajat Sabang, Aceh.
Untuk lebih meyakinkan, BMKG akan melakukan pengamatan hilal tersebar di 29 lokasi, antara lain:
1. Banda Aceh,
2. Tapanuli Tengah (Sorkam dan Barus),
3. Padang,
4. Bengkulu,
5. Serang (2 lokasi),
6. Jakarta,
7. Garut,
8. Kebumen,
9. Bantul,
10. Kulon Progo,
11. Malang,
12. Badung (Bali, 2 lokasi),
13. Mataram,
14. Waingapu,
15. Kupang,
16. Alor,
17. Balikpapan,
18. Makasar,
19. Gorontalo,
20. Donggala,
21. Manado,
22. Kolaka,
23. Ternate,
24. Ambon,
25. Sorong,
26. Merauke.
Sumber: CNBC Indonesia