Didemo Mahasiswa, Kejari Madina Akui Kegiatan Garda Desa Kegiatan Kejaksaan Namun Tidak Tau Anggaran Ditampung di APBDes

Aliansi Mahasiswa Pemuda Pemantau Kebijakan Kabupaten Mandailing Natal ( Madina ) demo kantor Kejari Madina Rabub16/7/2025 ( fikri )

PANYABUNGAN (Mandailing Online) –Jupri Wandry Banjarnahor, S.H., M.H., selalu Kepala Seksi Intelijen Kejari Madina mengakui  kegiatan garda desa yang dilaksanakan di setiap desa di Madina merupakan kegiatan Kejaksaan Negeri Madina. Namun ia mengaku tidak tahu bahwa kegiatan itu ditampung di APBDes tahun 2025.

“Benar itu memang kegiatan kami, tapi soal ditampung di APBDes kami tak tau soal itu. Saya akan sampaikan hal ini pada pimpinan,” Ujar Jupri saat menemui Aliansi Mahasiswa Pemuda Pemantau Kebijakan Kabupaten Mandailing Natal ( Madina ) yang berunjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri Madina hari ini rabu 16/7/2025.

Jawaban Kepala Seksi Inteligen Kejari Madina terkait kegiatan garda desa itupun dinilai pengunjuk rasa tidak begitu memuaskan.

“9 juta setiap desa harus mengeluarkan uang dari APBDes demi kegiatan garda desa. Bayangkan 377 Desa di Madina apabila dikalikan dengan 9 juta itu dana yang pantastis” kata Fajar salah seorng peserta aksi.

Fajar menilai dana desa diperlakukan seperti sapi perah. Tiap tahun kegiatan itu dilaksanakan yang dananya dari APBDes . Fajar menuding Kejari Madina sendiri yang bermain dengan dana desa itu. Harusnya dana desa juga di efisiensi pada kegiatan atau program yang tepat.

Sementara itu Fadly Kordinator Umum Pada Aksi tersebut didepan kantor Kejaksaan Madina meminta agar tidak ada interpensi terhadap kegiatan dana desa di Madina serta tak membebani desa agar penggunaan dana desa efektif di seluruh Madina.

“Kegiatan Garda Desa yang diistilahkan itu jelas mubazzir karena desa tidak akan faham  kegiatan yang menelan anggaran miliaran itu  “, tegas Fadly.

Dalam aksi damai mahasiswa itu tidak tampak Kepala Kejaksaan Negeri Madina Muhammad Ikbal SH.MH. Mahasiswa sendiri melakukan aksi sejak pukul 11.30 hingga 12.00. aksi tersebut berjalan lancar sampai mahasiswa membubarkan diri. Namun mahasiswa menyampaikan akan melakukan aksi lanjutkan terkait Garda Desa yang diduga selalu jadi bancakan yang tak berorientasi kegiatannya. ( flkri )

Comments

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses