Seputar Madina

Dirut Utama PT Bank Sumut Gus Irawan: KPUM SS Harus Tingkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat


Panyabungan, Direktur Utama Bank Sumut H Gus Irawan Pasaribu mengatakan Kredit Peduli Usaha Makro Sumut Sejahtera (KPUM-SS) yang sudah berjalan ditengah masyarakat harus dapat meningkatkan taraf ekonomi rakayat sehingga kesejahtraan hidup dapat meningkat sesuai dengan cita-cita dan harapan bersama rakyat Indonesia.

Demikian disampaikan Direktur Utama Bank Sumut H Gus Irawan Pasaribu Rabu (17/11). Di Sopo Godang Kelurahan Kota Siantar Kecamatan Panyabungan, sehubungan kunjungan kerjanya di beberapa daerah Kabupaten / Kota se Sumatera Utara dan Madina yang terahir yang bertepatan pada hari raya Idul Adha.

H Gus Irawan Pasaribu yang gemar mengurusi ibu-ibu lewat Kredit Peduli Usaha Makro Sumut Sejahtera (KPUM-SS) langsung mendatangi peserta ke Kelurahan Kuta Siantar Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal dalam rangka melihat langsung secara ril perkembangan program ini.

Program ini terus dikembangkan terhadap masyarakat yang mempunyai usaha kecil dan diharapkan bisa berkembang secepat mungkin sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga terutama pelaku usaha mikro untuk mencapai masyarakat yang sejahtra dan bahagia sehingga tercipta keluarga sakinah warohmah.

“KPUM-SS yang mengadopsi metodologi Gramen Bank yang dikembangkan oleh Prof Muhammad Yunus, Bangladesh karena metode ini terbukti efektif memberikan kesempatan kepada kaum miskin untuk berkesempatan mendapatkan pelayanan keuangan selam 30 tahun, dan telah di adopsi dengan berhasil dilebihi dari 130 negara di dunia,” sebutnya.

Dikatakannya, sasaran kita dalam menjalankan program ini adalah perempuan dari keluarga berpenghasilan rendah yang telah atau berpotensi memiliki mengelola usaha mikro dengan skim kredit berkelompok atau KKM (Kelompok Keuangan Mikro) yang beranggotakan kelompok terdiri dari 20-30 orang anggota yang berhasil dari wilayah domisili yang berdekatan.

“Dengan terbentuknya kelompok tersebut baru kita berikan kredit tanpa memerlukan jaminan fisik dan tabungan sehingga tiap anggota harus membentuk tabungan wajib sebelum memperoleh kredit yang menjadi syarat untuk mendapatkan kredit dan dasar penilaian saat perpanjangan kredit.

Pada prinsipnya jaminan utama adalah kepercayaan dan respect antar sesame anggota dengan pihak bank yang terwujud dalam system tanggung rentang,” katanya.

Program ini sudah kita mulai dari Nias setelah mendapat musibah tsunami beberapa tahun lalu dan ini sudah berhasil kembali mengakat ekonomi masyarakat dengan membuka berbagai usaha kecil yang tidak memberatkan nasabah dalam pengembalian kreditnya terbukti hingga saat ini tidak ada satupun kredit yang macet.

” Program Sumut Sejahtera ini sudah kita rambah ke berbagai kabupaten di setiap cabang Bank Sumut demi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga sebagai bank umum satu-satunya yang menjalankan program KPUM di Indonesia,’ sebutnya.

Kepala Cabang Bank Sumut Panyabungan Hifsan Lubis melaporkan bahwa PT Bank Sumut Cabang Panybungan yang telah enam bulan menjalankan program tersebut telah mencapai angka 1.108 peserta program KPUM SS-1 dari 56 kelompok.

Dengan total plafon Rp 962 juta plafon Rp 500 ribu sampai Rp 5 Juta karena kita tertantang untuk membuktikan bahwa masyarakat prasejahtera khususnya kaum perempuan produktif yang ada di Kabupaten Mandailing Natal menjadi target program ini sesungguhnya cukup feasible jika dikelola secara baik dan professional.

“Aktivitas dan transaksi dilakukan dilokasi domisili kelompok bukan di bank dengan tujuan supaya bank benar-benar lebih dekat kemasyarakat dan juga untuk mengurangi biaya masyarakat mengingat kondisi keuangan mereka yang sangat minim yang selam ini salah satu alas an mereka enggan ke Bank,” sebutnya. (man)
Sumber : Analisa

Comments

Komentar Anda