Seputar Madina

Dodol Panyabungan Masih Bertahan


Panyabungan.
Meski saat ini banyak bermunculan berbagai jenis makanan ringan namun alame atau dodol dari Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) tetap bertahan. Ini dibuktikan masih eksisnya pengrajin yang berada di Kelurahan Kota Siantar, Kecamatan Panyabungan.
Alame yang terbuat dari bahan baku tepung ketan, gula merah dan santan ini memiliki cita rasa tersendiri yang dijadikan oleh-oleh khas Madina. Salah seorang pengrajin usaha industri rumahan Yusria Lubis (70) dalam bincang-bincangnya dengan MedanBisnis, Minggu (17/4), mengatakan, hampir 20 tahun menggeluti usaha alame sebagai tambahan ekenomi keluarga.

Dia mengatakan, setiap hari banyak pesanan masyarakat akan alame dan sisanya dititip di warung-warung makan tertentu. “Bahan yang dipakai sekali masak itu tepung ketan sekitar 7 kg, gula merah 16 kg, santan 17 kelapa. Bahan-bahan ini diaduk hingga rata lalu dimasak dengan kuali besi yang besar memakai kayu bakar selama kurang lebih 7 jam,” jelas Yusria.

Dikatakannya, dari bahan baku yang disediakan tersebut bisa menghasilkan sekitar 74 bungkus dengan berat sekitar 4 ons per bungkus yang dibungkus dengan daun pandan yang dirajut. Alame tersebut dijual dengan harga Rp 10.000 per bungkus.

“Awalnya saya hanya memasak untuk konsumsi pribadi tetapi lambat laun ada satu dua orang yang memesan hingga akhirnya keterusan dan sampai sekarang sudah hampir 20 tahun saya menjalani usaha ini. Namun kalau sekarang saya tidak lagi ikut memasak, kami serahkan kepada dua orang ibu rumah tangga dengan upah sekali masak Rp 30.000 per orang,” terangnya.

Ditambahkannya, pesanan paling banyak datang dari pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Madina dan pegawai swasta lainnya untuk oleh-oleh. “Biasanya yang banyak memesan itu dari pegawai dan menurut mereka untuk oleh-oleh. Sedangkan paling banyak memesan itu menjelang Lebaran Hari Raya Idul Fitri bisa 100% dari hari biasa,” jelasnya.

Saiful, seorang PNS di lingkungan Pemkab Madina kepada MedanBisnis, menjelaskan, pihaknya sering memesan alame untuk dijadikan oleh-oleh apalagi kalau ada acara. “Alame ini memiliki rasa berbeda dari dodol lainnya sehingga ini bisa dijadikan oleh-oleh khas dari Panyabungan selain kipang,” katanya lagi. (zamharir rangkuti)
Sumber : Medan bisnis

Comments

Komentar Anda