Seputar Madina

dr. Rajamin bongkar Borok RSU Husni Thamrin Natal

RSU HusninThamrin di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal ( ist)

MADINA : Mandailing Online – Direktur Rumah Sakit Umum Husni Thamrin di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal ( Madina) akui tidak ada hubungan baik antara dirinya dengan Staf nya sehingga pekerjaan tidak berjalan lancar.

Hal ini dikatakan dr. Muhammad Rajamin Nasution pada Mandailing Online lewat tlephon saat dikonfirmasi Kamis 11/7/2024.

Dalam percakapan itu, awalnya Mandailing Online mempertanyakan adanya dobel anggaran belanja jasa tenaga ahli yang mencapai Rp. 300.000.000. Dr. Rajamin yang biasa akrab disapa selaku direktur mengaku tidak tau anggaran itu, namun ia menjelaskan biasanya anggaran belanja jasa tenaga ahli itu untuk dokter sepesialis yang di datangka dari luar. Ia akui sejauh ini tidak pernah ada dokter sepesialis yang didatangkan dari luar daerah untuk RSU Husni Thamrin.

Direktur RSU HusninThamrin Natal dalam percakapan itu juga mengatakan semenjak ia menjadi Direktur Rumah Sakit, justru uang pribadinya yang habis terpakai. “Bendahara rumah sakit saat ditanyai masalah dana selalu mengaku belum cair dengan alasan sitem, ” Jelas Rajamin.

“Untuk beli obat saja masih makai uang pribadi saya karena uang rumah sakit tidak ada, belum lagi biaya perjalanan dinas luar kota dan lainnya, bahkan ngurus agreditasi pengalihan status rumah sakit ke BLU ( badan layanan umum) tidak punya dana ” Kata dr. Rajamin.

Sebenarnya, kata Rajamin, ia dilantik jadi Direktur Rumah Sakit sudah menunjukkan gejala tidak baik.” saya dilantik sudah ada saling adu mengadu, karena banyak proyek fiktif, namun saat dicecar proyek fiktif itu apa, ia tidak merinci proyek yang mana yang fiktif yang ia sebut kan.

” Biar tau apel pagi saja yang hadir cuma 5 sampai 7 orang saja, investigasi saja Rumah Sakit biar tau kondisinya semua pak, mereka yang menang PPPK saja jarang masuk ” Kata Rajamin.

Ia juga buka kelakuan ada oknum di Rumah Sakit itu yang memainkan tenaga honor baru sebanyak 9 orang. Namu ia tidak menyebut nama siapa pelaku yang menerima tenaga honor tersebut dengan butget Rp. 15.000.000 per orang itu.

Percakapan tlefhon yang berlangsung 15 menitan itu juga membuka tabir bahwa selaku KPA ( kuasa pengguna anggaran) ia tidak tau siapa pemilik proyek proyek yang sifatnya tender di Rumah Sakit tersebut yang nilainya miliaran rupiah.

dr. Rajamin juga mengaku, selama jadi Kepala Rumah Sakit baru sekitar Rp. 200 jutaan anggaran RSU untuk kegiatan yang ia tau dicairkan oleh keuangan rumah sakit sehingga persoalan yang muncul kerap memakai uangnya terlebih dahulu.

” Ini kan pemerintah, saya ini menjalankan tugas negara, tetapi bukan berarti harus uang saya terus yang digunakan padahal anggaran nya ada, hanya saja kata bagian keuangan rumah sakit anggaran tidak bisa cair, ” Kata dr. Rajamin dengan nada kesal.

Diketahui, RSU Husni Thamri adalah salah satu Runah Sakit di Kecamatan Natal, Mandailing Natal. Dr. Muhammad Rajamin Nasution sendiri baru menjabat sebagai Direktur sekitar 6 bulanan.

Sementara itu, untuk menelusuri kebenaran terkait keuangan RSU Husni Thamrin Natal, Bendahara RSU Husni Thamrin Rizal Rangkuti yang dikonfirmasi jum’at 12/7 seputar anggaran tenaga ahli yang nilainya 100 dan 200 juta mengatakan, anggaran itu sebenarnya bukan untuk dokter sepesialis melainkan untuk perencanaan dan biaya konsultan.

” Itu anggaran bukan untuk dokter sepecialis seperti yang dikatakan Direktur, melainkan anggaran untuk perencanaan dan biaya konsultan. Tahun 2023 anggaran itu ada, namun tidak terlaksana, untuk tahun ini, ada dua pagu anggaran yakni dari APBN senilai 200 juta untuk biaya konsultan dan dari APBD Madina senilai 100 juta untuk perencanaan” Jelas Rizal.

Terkait proses pencairan yang lamban, Rizal tidak membantah penyampaian Direktur RSU HusninThamrin. Ia mengaku proses pencairan tahun 2024 ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

” Tahun 2024 ini RSU Husni Thamrin Natal sudah satu Dokumen Pelaksanaan Anggara atau DPA dengan Dinas Kesehatan Madina. Jadi karena satu DPA, RSU Natal tidak bisa UP ( uang pangkal) demikian juga GU ( ganti uang). Jadi RSU Natal hanya status TU ( tambahan Uang) sehingga proses pencairan uang hanya per kegiatan saja, ” Kata Rizal.

Direktur Rumah Sakit tahun ini kata Rizal hanya sebagai Kuasa Pengguna Anggara (KPA) tidak lagi sebagai Pengguna Anggara ( PA).

” Hanya kegiatan rutin yang bisa dicairkan RSU kalau gaji itu sudah di Dinas Kesehatan, ” Jelas Rizal.

Ia juga membenarkan uang pribadi Direktur RSU kerap dijadikan pendahuluan untuk pembelian kebutuhan RSU Husni Thamrin, namun itu akan diganti setelah anggaran cair. ( napi)

 

 

 

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.