Ekonomi

Ekonom Faisal Basri: Percepatan Pembangunan Madina Harus Melalui FGD

Faisal Basri

JAKARTA (Mandailing Online) –  Ekonom Faisal Basri menyebut sejumlah gagasan para tokoh Madina secara grafik sudah lengkap dalam skema percepatan pembangunan Mandailing Natal (Madina), Sumut.

Poin-poin gagasan antara lain persoalan ekonomi, infrastruktur, pendidikan, perkebunan, pertanian, transportasi dan perkotaan.

Hanya saja, seluruh proposal itu harus ditindaklanjuti dengan membentuk Forum Group Discussion (FGD).

“Ini tidak mungkin bisa kita tuntaskan melalui pertemuan malam. Harus dibuat FGD,” ujar ekonom dari Universitas Indonesia itu.

Itu dikatakan pria asal Kayulaut, Panyabungan Selatan, Madina itu pada  dialog percepatan pembangunan Madina di Hotel Borobudur Jakarta, Senin malam (27/02/2023).

Pertemuan tersebut dihadiri Bupati Madina Ja’far Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dialog juga dihadiri Todung Mulya Lubis yang didapuk sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D).

Sejumlah tokoh masyarakat asal Kabupaten Madina menghadari acara dialog.

Selain mantan Duta Besar RI untuk Norwegia itu, hadir pula mantan Menteri  Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, mantam Dirjen Keuangan Kemenkeu Mulia P. Nasution, dan sejumlah tokoh Madina seperti Komjen (Purn) Polri Saud Usman Nasution, M. Azhar Lubis, Saipullah Nasution, Mansyur Nasution, dan Mayjen TNI (Purn) A.A. Nasution.

Di kesempatan itu, Bupati Madina Ja’far Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution menyerahkan sejumlah proposal proyek akan dibiayai oleh APBN sampai dengan tahun 2025 senilai Rp 1,6 triliun dan Usulan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan dibiayai oleh APBN, swasta dan KPBU, yaitu Panyabungan Smart City, Kawasan Industri Batahan, PLTA Batang Gadis dan jalur kereta api Labusel, Tapsel, Madina hingga Pariaman, Sumatera Barat.

Sukhairi juga menyampaikan realitas ruang fiskal dalam APBD Madina yang sangat terbatas. Sementara kebutuhan anggaran untuk mencapai visi misi yang tertuang dalam RPJMD Madina 2021-2026 sangat besar sehingga perlu mencari sumber-sumber pembiayaan baru, baik berupa peningkatan porsi dari APBN, investasi swasta, KPBU dan pembiayaan perbankan.

Sebelumnya, dalam paparannya, Darmin Nasution mempertanyakan keserisuan Pemkab Madina terkait keinginan bersama untuk mempercepat pembangunan di Madina.

“Kalau memang serius untuk mempercepat pembangunan daerah Madina, ayo. Tapi kalau enggak mau bagaimana?” ucap Darmin.

Darmin kembali mengingatkan sejumlah program Pemkab Madina yang sebelumnya ikut diperjuangkan tokoh-tokoh Madina di Jakarta, seperti pembukaan hutan sosial, pembangunan bandar udara, dan rencana peningkatan status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Madina.

“Dulu kita sudah sama-sama memperjuangkan hutan sosial. Di daerah Pagur itu cocok kita tanam kopi. Saya kira itu bisa menghapus tanaman ganja yang banyak ditemukan di sana,” tegas Darmin.

Hal senada juga disampaikan Saud Usman. Ia kembali mengingatkan pentingnya percepatan pembangunan Bandara Bukit Malintang.

“Dulu Pak Jonan (mantan Menteri Perhubungan bilang sama kita 2022 selesai, sekarang sudah 2023 belum juga,” ujar Saud Usman.

Ia juga meminta Pemkab Madina serius dalam membangun stadion di Kecamatan Siabu. “Saya tetap komit, saya hibahkan 3 hektar tanah untuk bangun stadion,” ucap mantan Kabareskrim Polri itu.

Ja’far Sukhairi Nasution mengaku sangat berterimakasih atas ide sinergitas dan kolaborasi para tokoh tersebut untuk mempercepat pembangunan di Madina.

Ia berjanji akan mengundang mereka  ke Madina untuk menindaklanjuti  pembentukan FGD.

“Kami siap berkolaborasi dengan semua pihak. Akan kami undang para tokoh ke Madina sekaligus halal bi halal setelah lebaran,” ucap Sukhairi di dampingi Atika.

Sumber: Keadilan/Darman Tanjung

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.