Seputar Tapsel

Elpiji Mulai Langka

12 Kg Dijual Rp130 Ribu

PALUTA- Dua pekan terakhir, warga Gunung Tua, Padang Bolak, Paluta mengeluhkan stok gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg) yang mengalami kelangkaan. Jikapun ada, harganya mencapai Rp130.00 per kg.
Biasanya gas elpiji tabung 12 kg dijual dengan harga Rp85.000, tapi karna keberadaannya langka, harganya mencapai Rp100.000 hingga Rp130.000 per tabung. Warga terpaksa membeli gas 3 kg yang harganya lebih murah.
Tina Siregar (25), warga Gunung Tua, mengaku kaget meningkatnya harga Gas Elpiji berukuran 12 kg, dirinya harus membayar sedikitnya Rp100.000 per tabung “ Saya sudah keliling Kota Gunung Tua untuk mencari gas ukuran 12 kg, namun semua stok di agen kosong dan bahkan tabung kosong menumpuk di setiap agen. Jikapun ada didapat, harganya melambung tinggi,” ujarnya kepada METRO, Senin (30/1).
Ibu satu anak ini menyebutkan, dirinya kesulitan mendapatkan gas 12 kg yang biasa digunakan untuk keperluan memasak, dan saat ini dia terpaksa menggunakan gas elpiji 3 kg untuk sementara waktu menjelang mendapat gas tersebut.
“Dari kemarin gas di rumah saya sudah kosong dan saya kesulitan untuk mengisi tabung gas yang sudah kosong serta kebetulan sekali tabung gas yang saya gunakan adalah tabung gas yang berukuran 12 kg, terpaksalah beralih ke ukuran 3 kg,” sebutnya.
Senada juga diungkapkan, Indah Harahap (34), ibu rumah tangga di Jalan Merdeka Gunung Tua ini mengeluhkan hal itu. Akibat sulit mendapatkan gas elpiji, ia mengaku terpaksa beralih menggunakan kayu bakar.
“Memang memasak pakai gas gampang dan mudah didapat. Tapi sekarang sulit didapat dan haganyapun sudah mahal. Terpaksalah kembali beralih kami ke kayu bakar,” ungkapnya.
Beberapa toko yang menjual gas elpiji juga mengeluhkan atas kelangkaan gas elpiji 12 kg tersebut. Sebut saja H Hasibuan (34). Menurutnya, kelangkaan gas elpiji 12 kg ini sudah terjadi sepekan terakhir ini, sehingga ia tidak lagi menjual gas elpiji ukuran 12 kg karena pasokan tidak ada lagi.
“Kalaupun ada, harganya terpaksa kami naikkan karena kami tidak mencari di Pertamina (SPBU), tetapi mengumpulkan juga dari pada pedagang di Medan, yang mau kami beli gasnya,” terangnya.
Ia mengaku para pedagang terpaksa menjual dengan harga yang lebih mahal Rp100.000 hingga Rp140.000 per tabung ukuran 12 kg. ‘Sekarang kami terpaksa tidak menjual gas elpiji 12 kg karena mahal dan menunggu saja mudah-mudahan bulan Februari nanti (harga) sudah bisa normal. Jika kelangkaan gas ini jika tidak segera diantisipasi harga jualnya akan naik dan bahkan naiknya akan sangat drastis,” pungkasnya mengairi. (thg/mer.metrotbagasel)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.