Berita Sumut

Empat proyek tol Sumut prioritas lintas Sumatera

MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mengaku sangat siap untuk mendukung percepatan pembangunan jalan tol di Sumatera. Sumut bahkan mengusulkan empat tol sebagai projek prioritas, dimana dua diantaranya sudah memiliki Detail Engineering Design ( DED).

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho melalui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Sumut, Riadil Akhir Lubis mengatakan, dalam pertemuan kerjasama BUMN, Jasa Marga dengan gubernur se-Sumatera di Palembang, empat projek pembangunan jalan tol di Sumut diusulkan menjadi prioritas. Keempatnya adalah, tol ruas Kuanalanamu-Tebing Tinggi (35 Km), Medan-Binjai (15,8 Km), Tebing Tinggi-Sei Mangke (50 Km) dan Sei Mangke-Kuala Tanjung (25 Km).

Riadil menuturkan, untuk tol Kuala Namu-Tebing Tinggi dan Medan- Binjai, sudah memiliki DED dan sudah mulai dikerjakan tahun ini. Untuk Kuala Namu-Tebing Tinggi kita sudah pembebasan lahan dan sudah ditenderkan yang pengerjaannya akan dilakukan multi years. Pembebasan lahan untuk ruas tol ini sudah mencapai 54 persen dari total keseluruhan lahan yang dibutuhkan. Raidil optimis, pembebasan lahan tersebut akan selesai 100 persen di tahun ini, sehingga pengerjaannya bisa dimulai di tahun depan.

“Keempat ruas tol tersebut diharapkan akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di Sumut dengan ditetapkannya provinsi Sumut sebagai koridor ekonomi Sumut yaitu master plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),” kata Riadil di ruang kerjanya, hari ini.

Riadil menjelaskan, beberapa project MP3EI di Sumut yang menjadi prioritas adalah kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangke, pengembangan Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung. Ini tentunya menuntut tersedianya infrastruktur transportasi yang baik dan dapat meningkatkan aksebilitas ekonomi di wilayah hinterland kawasan KEK. Oleh karena itu, dia mengklaim bahwa Sumut adalah yang paling siap jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Sumatera dalam pembangunan Tol Sumatera ini. Provinsi lain yang digandeng dalam pembangunan tol tersebut selain Sumut, yaitu Aceh, Riau, Sumatera Barat, Bewngkulu, Jambil, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, dan Sumatera Selatan.

“Langkah inovatif percepatan pembangunan tol Sumatera ini akan kita dukung sepenuhnya. Oleh karena itu, kita meminta agar Pemkab/pemko melakukan persiapan mulai dari tahapan perencanaan, perizinan, penyediaan lahan, pencadangan kawasan ekonomi dalam rangka mendukung kelayakan ruas tol yang akan dibangun,” ungkapnya.

Riadil menambahkan, untuk ruas tol Kualanamu-Tebing Tinggi, juga akan segera dilakukan pembahasan lanjutan dengan PT Jasa Marga yang direncanakan pekan depan (29/2) yang merupakan lanjutan dari ruas Tol Medan Kualanamu yang saat ini sudah terikat kontrak oleh Ditjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum RI dengan Harbour Engineering Co.Ltd-China State Constraction Engineering Corp Ltd-PT Hutama Karya (CHEC-CSCE-HK jo).

Disebutkan Riadil, jika pembebasan lahan untuk tol Kuala Namu – Tebing Tinggi sudah selesai, itu akan memicu daerah lain seperti Binjai untuk dibebaskan. Sementara untuk dua project tol lainnya, yakni tol ruas Tebing Tinggi – Sei Mangkei dan tol Sei Mangkei – Kuala Tanjung sudah dilakukan studi awal.

Riadil berharap, agar jalan tol Sumatera ini nantinya tidak lambat perkembangannya seperti Tol Belmera. Dimana nantinya, akan dikembangkan kegiatan ekonomi di lokasi-lokasi tertentu di sepanjang koridor tol yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.(waspada)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.