Hiburan

Film Si Bisuk Naoto Beredar di Sumut, Sumbar dan Riau

 

SIDEMPUAN (Mandailing Online) – Film berbahasa Mandailing “Si Bisuk Naoto” besutan sutradara Askolani Nasution sudah beredar di di berbagai kawasan di Sumtera Utara, Riau dan Sumatera Barat dalam bentuk DVD.

Film yang diproduksi Tympanum Novem Multimedia kerjasama dengan Nila Sari Pro ini telah merambah kawasan Sidempuan, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Palas, Paluta, Rantau Prapat, Rokan Hulu, Pasaman dan Pasaman Barat.

Demikian dikatakan Direktur Managemen Nila Sari Pro, Efa Handayani menjawab Mandailing Online, Minggu (2/8) di sela acara launching film Si Bisuk Naoto di Plaza Anugrah, Padangsidimpuan.

Sejumlah tokoh permusikan dari Tapsel, Madina, Paluta, Palas dan Padangsidimpuan menghadiri acara launching termasuk Odang.

Para penggemar Nila Sari juga banyak hadir yang ingin melihat akting pelantun lagu-lagu Tapsel-Madina ini. Mereka para pengemar yang disebut “Nila Lovers” ini datang dari berbagai penjuru daerah. Apalagi film yang dibintanginya, “Si Bisuk na Oto” merupakan debut pertama Nila Sari di dunia akting.

Sementara itu, Askolani Nasution menyatakan, sooting film ini sebagian besar berlokasi di kawasan Kecamatan Siabu, Mandailing Natal. Awalnya memproduksi film Si Bisuk Naoto ini merupakan keinginan bersama antara Nila Sari Pro dengan rumah produksi Tympanum Novem Multimedia untuk bekerjasama membuat sebuah film daerah.

Tympanum Novem yang berpengalaman memproduksi delapan film daerah sejak tahun 2012 lalu, tentu saja tertarik dengan tawaran itu. Apalagi yang akan memerankannya Nila Sari Tanjung, penyanyi daerah yang memiliki banyak bakat.

Bagi Tympanum, memasang pemeran seperti Nila Sari Tanjung tentu akan memberi warna baru bagi film-film produksi mereka. Maka setelah beberapa kali persiapan, maka diangkatlah cerita “Si Bisuk na Oto” sebagai produksi bersama.

Setelah menjalani proses shooting sejak akhir bulan Maret yang lalu, film “Si Bisuk Naoto” akhirnya masuk pasar pada bulan Juli. Lamanya proses produksi film ini, selain karena sulitnya memenuhi jadwal shooting, juga karena rumitnya proses editing.

“Banyak dari pemain yang memang punya jadwal pekerjaan tetap, baik sebagai penyiar radio di berbagai stasiun, pekerja kantoran, atau sebagian besar masih menjadi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi, juga jurnalis,” katanya.

Nila Sari Tanjung, penyanyi Tapsel-Madina yang sudah malang-melintang dalam berbagai produksi lagu-lagu daerah sejak album pertamanya “Danau Siais.” Selain Nila, juga ada Zulfikar Rambe, Wan Lubis, dan Yeni Juliani, mahasiswa terakhir UMTS-Padangsidimpuan.

Ada juga Efa Handayani, pemilik sekaligus manager di Nila Sari Pro; Miko Amikola, Amila Nasution dan Dipa Panggabean, penyiar radio di Rau FM-Padangsidimpuan.

Ada Tina Lubis yang berprofesi sebagai guru dan Midah Putri Nazary yang sehari-hari berprofesi sebagai penata rias. Pemain lainnya adalah  Miswar Efendi Rangkuti yang bekerja di sebuah kantor pengacara di Padangsidimpuan. Pemain pendukung lain mewakili Tympanum Novem Multimedia juga berangkat dari beragam profesi, misalnya Dahlan Batubara dan Holik Nasution berprofesi sebagai jurnalis. Rizky Ravsanzani yang masih mahasiswa, Anni Z yang berperofesi guru.

Peliput : Holik Nasution

Editor  : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.