MADINA- Mandailing Online : menjamurnya gedung penangkaran sarang burung walet di areal pemukiman di kota panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mulai membuat resah warga. Selain masalah kesehatan, bau kotoran walet, dan bising akibat ampli walet yang diputar sampai 12 jam an juga kerap mengganggu istirahat warga.
Eli Siregar warga kelurahan sipolu polu pada Mandailing Online Sabtu 29/6 mengaku gedung walet yang ada di sekitar rumahnya sudah cukup meresahkan. Gedung walet itu seolah berbentuk rumah namun lantai tiga dijadikan gedung walet.
” Sudah sekitar 2 tahunan ada, tapi ga tau apakah sudah produksi atau belum. Namun yang jelas buat warga bising karena ada 12 jam an suara ampli pemanggil walet berbunyi, ” kata Eli Siregar.
Parahnya kata Eli, bau kotorannya sagat menyengat. Pemilik juga tidak pernah merasa salah akibat gedung walet itu.
Ia berharap ada penertipan dari Pemerintah Daerah karena jelas keberadaan gedung penangkar walet itu sudah meresahkan.
” Potensi jenis penyakit dari kotoran burung itu terindikasi berkembangnya penyakit Demam Berdarah (DBD) seperti yang telah pernah saya alami, ” Kata Eli.
Hasil penelusuran Mandailing Online sekitar 10 gedung penangkaran sarang burung walet tersebar di wilayah Kota Panyabungan. Seperti di Pasar Lama, Pasar Baru, Pidoli, Jalan Lintas Timur, Jalan Lintas Barat dan Pagaran Sigatal. Rata rata pengakuan warga sekitar, penangkaran walet itu sangat Meresahkan. ke 13 penangkaran tersebut diduga tak ada yang mengantongi Izin penangkaran dan berada di pemukiman padat penduduk.
Anehnya, meski sudah bertahun tahun kondisi ini, Pemerintah Daerah seolah tak perduli bahkan tak ada tindakan meski jelas jelas sudah melanggar aturan. (Fikri)