Home / Berita Nasional / Harga Gabah Tinggi Tak Pengaruhi NTP

Harga Gabah Tinggi Tak Pengaruhi NTP

Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Januari 2012 harga rata-rata gabah kualitas kering panen di tingkat petani naik 7,86% dari bulan sebelumnya menjadi Rp4.406 per kilogram (kg).
Menurut Pelaksana Tugas Kepala BPS, Suryamin, di Jakarta, Rabu (1/2), harga rata-rata gabah kualitas kering panen di penggilingan selama Januari 2012 juga naik 7,82% dari bulan sebelumnya menjadi Rp4.475 per kg.

Jika dibandingkan dengan Desember 2011, harga rata-rata gabah kualitas kering giling selama Januari 2012 juga naik 5,03% menjadi Rp4.776 per kg di tingkat petani dan naik 5,15% menjadi Rp4.857 per kg di penggilingan. “Harga gabah kualitas rendah pun naik 3,25 persen menjadi Rp3.804 per kilogam di tingkat petani dan naik 3,35 persen menjadi Rp3.880 di penggilingan,” kata dia.

Menurut pengamatan BPS dari transaksi penjualan gabah yang dilakukan di 20 provinsi terpilih, di tingkat petani gabah kualitas kering panen paling tinggi dijual dengan harga Rp5.800 per kg (Jawa Barat) dan terendah Rp3.000 per kg (Sumatera Utara).

Walaupun demikian, menurut data BPS, penjualan harga gabah kualitas kering panen di tingkat petani masih lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah yang sebesar Rp2.640 per kg. Di tingkat penggilingan, gabah kualitas kering panen dijual dengan harga tertinggi Rp4.475 per kg dan terendah Rp4.406 per kg, masih lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah di penggilingan sebesar Rp2.685 per kg.

Sementara harga kualitas kering giling di tingkat petani dijual dengan harga tertinggi Rp5.730 per kg dan terendah Rp3.900 per kg. Dalam transaksi di penggilingan, harga gabah kualitas kering giling tertinggi Rp4.857 per kg dan terendah Rp4.776 per kg, masih lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah sebesar Rp3.300 per kg.

Harga jual beras di pasaran, menurut data Kementerian Perdagangan, mengalami kenaikan selama bulan Januari 2012. Harga rata-rata nasional beras kualitas medium yang pada awal bulan Rp7.970 per kg naik menjadi Rp8.108 per kg pada akhir Januari 2012.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Gunaryo, sebelumnya mengatakan kenaikan harga beras memang tidak bisa dihindari karena panen padi memang hampir sudah tidak ada lagi. “Tapi kami berusaha sekuat tenaga untuk meredam kenaikannya,” kata dia.

Ia menambahkan pemerintah menugaskan Perum Bulog melakukan operasi pasar beras di daerah-daerah dengan lonjakan harga beras 10% atau lebih untuk mengendalikan kenaikan harga komoditas bahan pangan pokok tersebut. Operasi pasar beras dilakukan dengan menjual beras dengan harga lebih rendah dari rata-rata harga pasar. (ant)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.