Ekonomi

Harga Sawit Mulai Anjlok

Seorang petani menyusun buah sawit usai pemanenan. Ilustrasi

MEDAN (Mandailing Online) – Menjelang penetapan aturan larangan ekspor minyak goreng oleh pemerintah Indonesia mulai berdampak pada harga buah sawit.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, dampaknya ke petani langsung terasa. Harga TBS anjlok dalam dua hari terakhir.

Penurunannya di daerah penghasil bervariasi antara Rp 700 – Rp 1.200/kg. Padahal pekan lalu, harga rata-rata TBS di Sumut berkisar Rp 3.050 hingga Rp 3.655/kg. Iapun meminta kepada para pelaku industri sawit agar lebih serius untuk menyikapi situasi ini dan jangan berlaku culas pada saat negara butuh pengorbanan dari para pelaku sawit.

“Jangan hanya petani yg berkorban, sementara pengusaha memanfaatkan situasi untuk menambah pundi-pundi kekayaan yang belum tentu mereka nikmati semuanya,” katanya, Senin 25 April 2022.

Sementara itu, kalangan pedagang pengumpul (pengepul) kelapa sawit terkejut badan akibat kerugian yang tiba-tiba mendera mereka. Pasalnya, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mengalami penurunan sangat drastis, sekitar Rp 1.000 – Rp 1.100/kg pada Senin (25/4/2022).

“Saya membeli dari petani pekan lalu, yakni panen Jumat dan Sabtu masih Rp 3.080 – Rp 3.150/kg, untuk dibawa ke PKS Senin, kemarin. Eh, di pabrik ternyata harga TBS anjlok seribu seratus rupiah per kilogramnya, apa tidak rugi kami. Sementara buah sawit restan, artinya buah nginap yang mengalami kesusutan bobotnya,” kata Ismail, Bolang, Julianto dan Jhonson, pedagang pegepul sawit di Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Selasa (26/4/2022)

Menurut mereka, dengan modal pembelian sawit Rp 3.150/kg, seharusnya harga jual ke pabrik sebelum anjlok bisa mencapai Rp 3.400/kg, ternyata malah anjlok, dengan harga jual hanya Rp 2.200 – Rp 2.450/kg.

“Dengan keuntungan kotor Rp 250 – Rp 300/kg sawit, di situ untuk upah angkut, jasa pekerja dan biaya BBM, eh, malah nomboknya banyak, pastinya kami terkejut badan,” ungkap mereka.

Anjloknya harga sawit juga diakui, Pijer Pandia, salah seorang pedagang pengepul sawit lainya d Kecamatan Bahorok. Mulai hari ini, Selasa (26/4/2022) ia hanya mampu membeli sawit petani di lapangan Rp 2.000 – Rp 2.050/kg.

“Hari Jumat, 22 April 2022, kita masih beli Rp 3.080/kg. Eh kemarin tersiar kabar harga sawit turun hingga Rp 1.100/kg,” katanya.

Anjloknya harga sawit, sehubungan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang ekspor minyak sawit mentah atau cpo dan produk minyak goreng.

Keputusan Jokowi ini akan tertuang dalam aturan yang akan diberlakukan 28 April 2022.

Sumber: Medan Bisnis Daily

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.