Seputar Tapsel

Hasil Lab, Air Sisa Proses Tambang Martabe Aman

TAPSEL (Mandailing Online) – Sesuai dengan hasil uji Laboratorium, kandungan logam dari air sisa proses PT G-Resources Martabe, yang beroperasi di wilayah Desa Aek Pining, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapsel, masih berada di bawah baku mutu. Hal ini terungkap pada pembukaan sekaligus penyampaian hasil uji laboratorium sisa air proses Tambang Martabe, di Rechall Pelangi Camp, Senin (4/11).

Manajer Enviro Tambang Emas Martabe Candra Nugraha menjelaskan, perusahaan akan selalu mendukung upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam hal pemantauan lingkungan hidup yang bekerja sama dengan Tim Terpadu Pemantau Kualitas Air Limbah Tambang Martabe dalam menjalankan tugas mengambil sampel air sisa proses dan air sungai Batangtoru.

“Sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk selalu memantau dan menjaga lingkungan hidup. Sebelum dialirkan ke Sungai Batangtoru, perusahaan selalu memastikan air sisa proses yang dialirkan sudah memenuhi baku mutu air limbah yang ditetapkan dalam KepMenLH no 202/2004,” sebutnya.

Ketua Tim Terpadu Pemantau Kualitas Air Sisa Proses (limbah) Tambang Martabe yang juga merupakan wakil Bupati Tapsel Ir Aldinz Rapolo Siregar mengatakan, sesuai hasil uji laboratorium Intertek Bogor menyebutkan, masih berada di bawah baku mutu. “Pengertiannya, air sungai batangtoru tidak mengandung logam berat atau tidak berbahaya,” katanya.

Dikatakannya, tim indevendent pemantau air sisa proses atau air limbah Tambang Emas Martabe yang berjumlah 13 orang akan terus melaksanakan tugasnya secara rutin guna memastikan Sungai Batangtoru aman dan tidak menebar ancaman bagi warga sekalipun telah bercampur dengan air sisa proses Tambang.

“Sesuai dengan fungsinya, kami sebagai tim indevendent akan melakukan pengambilan contoh (sampel) air untuk diuji kandungan logamnya sebelum dilepas ke sungai Batangtoru. Ini akan dilakukan secara rutin sebulan sekali dan selanjutnya sekali tiga bulan akan di uji ke laboratorium independen dan hasilnya akan kita buka bersama,” terangnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, tim yang terdiri dari masyarakat Batangtoru dan Muara Batangtoru tentunya akan berupaya bekerja semaksimal mungkin secara independen dan memberikan laporan yang akurat karena hasilnya menyangkut kelangusngan kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.

“Perkembangan air sisa proses akan dilakukan penelitian secara periodik. Laporannya akan saya terima setiap bulan sehingga apabila ada kejanggalan maka akan kita laporkan pada pemerintah agar melakukan evaluasi terhadap air sisa proses tersebut,” tegasnya. Disampaikannya, masyarakat tidak perlu merasa takut atau mengkhawatirkan jika sungai saat ini tidak aman lagi. Pasalnya, tim terpadu pemantau air limbah yang akan dibuang ke sungai itu akan terus menjalankan tugasnya secara independen.

“Memang untuk menyakinkan masyarakat sangat membutuhkan sosialisasi, dan langkah itu akan kita lakukan agar tidak terjadi lagi kesalahfahaman di tengah masyarakat kita,” ucapnya. Amatan METRO, pelaksanaan pembacaan hasil uji Lab tersebut dihadiri BLH Sumut, Tim Terpadu Pemantau Air Limbah, BLH Tapsel, Pertambangan dan Energi Tapsel, Dinas Perkebunan Tapsel, Unsur Muspika. dan pihak Tambang Martabe. (metro)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.