Berita Sumut

Indeks Integritas Ujian Nasional, Paluta, Tapsel dan Madina Terendah

MEDAN – Meski hasil ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat 2015 telah diumumkan pada Jumat (15/5) lalu, hingga kini Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara belum menerima laporan dari kabupaten/kota mengenai data dan persentase kelulusan.

“Kita belum menerima laporan dari dinas pendidikan kabupaten/kota tentang persentase kelulusan di daerah,” beber Koordinator UN Sumut August Sinaga, Rabu (20/5).

Didampingi staf pengolahan data Disdsiksu Doli Hasian Hutasoit, August menyebutkan, pihaknya hanya mengetahui data hasil UN dan nilai indeks integritas ujian nasional (IIUN) tertinggi dan terendah per kabupaten/kota di Sumut, berdasarkan hasil yang diserahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Berdasarkan data IIUN untuk jenjang SMA dan MA, yang tertinggi diraih Kota Pematangsiantar dengan rata-rata nilai 81,55. Disusul Simalungun (81,32), kemudian Medan dan Serdang Bedagai yang memeroleh nilai sama (81.08), dilanjutkan Pakpak Bharat ((79,77) serta Binjai (78.69).

Sedangkan IIUN terendah diraih Nias dengan rata-rata nilai 36,99. Urutan kedua terendah dari Padang Lawas Utara (47,04), ketiga Tapanuli Selatan (48,28), Mandailing Natal (48,55) serta Nias Selatan (56,16).

August juga merinci untuk per program studi. Dari data nilai tertinggi IIUN untuk kelompok IPA diraih Simalungun dengan rata-rata nilai 84,66. Untuk posisi kedua Pematangsiantar (84,62), Pakpakbharat (84,59), Medan (84,02) dan Serdang Bedagai (83,79). Untuk nilai terendah diraih Nias dengan nilai 38,56, kemudian Padang Lawas Utara (47,91), Mandailing Natal (48,70), Tapanuli Selatan (48,97) dan Nias Selatan (56,38).

Sedangkan untuk kelompok IPS dengan nilai tertinggi diraih Simalungun dengan rerata nilai 78,32. Urutan kedua diraih Serdang Bedagai (78.27), Pematangsiantar (77,67) dan Medan (76,95) serta Pakpak Bharat (76,21). Untuk nilai terendah diraih Nias dengan rata-rata nilai 35, 66. Posisi kedua terendah Padang Lawas Utara (46,68), Tapanuli Selatan (47,40) dan Mandailing Natal (48,41) serta Sibolga (49,37).

Pada kelompok Agama Islam dengan nilai tertinggi diraih Langkat dengan rata-rata nilai 79,18. Urutan kedua dari Tapanuli Tengah (79.74), Gunugsitoli (74,78). Labuhanbatu Selatan (74,64) dan Labuhanbatu Utara (72,72).

Untuk kelompok Protestan diraih Tapanuli Tengah dengan nilai 64,32, Gunung Sitoli (63,50), Nias Selatan (61,29), Toba Samosir (58,18) dan Dairi (57,95).

Pada program bahasa hanya diikuti 25 peserta dari Medan dengan rata-rata nilai 58,24. Namun untuk kelompok Katolik tidak ada pesertanya. Sedangkan untuk data jenjang SMK untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan nilai tertinggi diraih Kabupetan Labuhanbatu dengan nilai 75,98. Disusul posisi kedua dari Langkat (75,96) kemudian Labuhanbatu Utara (71,32) dan Labuhanbatu Selatan (71.06) serta Toba Samosir (71,05). Untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dengan nilai tertinggi diraih Langkat dengan nilai tertinggi 77,14. Disusul Serdang Bedagai (76,47), Labuhanbatu Utara (73,63), Asahan (72,68) dan Toba Samosir ((72,28).

Sementara untuk mata pelajaran Matematika nilai tertinggi diraih Serdang Bedagai (85,87). Kemudian Simalungun (81,22), Labuhanbatu (79,33), Asahan (77,99) dan Samosir (74,87).
Untuk mata pelajaran kompetensi dengan nilai tertinggi diraih Asahan (83,48), Sibolga (82,51), Tebingtinggi (83,07), Pakpak Bharat (82,81) dan Toba Samosir (81.04).

Sumber : metrosiantar

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.