Seputar Madina

Kedepankan Filosofi Songon Siala Sampagul, Al Washliyah Madina Dirikan Posko Bantuan

Al Washliyah Madina Dirikan Posko Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor/Istimewa.

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Dengan mengedepankan filosofi Mandailing “Songon siala sampagul”, Al Jam’iyatul Washliyah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menunjukkan bentuk kebersamaan dan solidaritas kepada para korban bencana alam di Madina.

Kebersamaan itu ditunjukkan dengan mendirikan Posko Bantuan Tanggap Darurat di Gedung Dakwah Al Washliyah Madina Jl. Sutan Soripada Mulia No 19 Kelurahan Kayujati, Panyabungan.

Hal itu disampaikan Komandan Posko Arpan Sibarani kepada Mandailing Online, Senin (20/12) malam di Panyabungan.

“Seperti filosofi Mandailing yang diwariskan nenek moyang kita, songon siala sampagul, rap tu ginjang rap tu toru, muda malamun saulak lalu, muda madabu rap margulu. Inilah persatuan dan kesatuan kita sebagai masyarakat Madina,” katanya.

Arpan mengungkapkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan penting diaplikasikan guna membantu masyarakat yang terdampak banjir dan longsor.

“Karena hanya dengan persatuan dan kesatuan yang akan menjadi perekat kita untuk bersama-sama menghadapi musibah ini,” ujarnya.

Posko bantuan ini, jelas Arpan, menerima segala jenis bantuan dari masyarakat mulai dari sembako, peralatan anak dan bayi, perlengkapan dan kebutuhan perempuan, sampai keperluan anak sekolah.

“Yang paling dibutuhkan masyarakat hari ini sebenarnya sembako dan pakaian, tapi kita tetap menerima donasi dalam bentuk yang lain untuk seterusnya akan disalurkan ke desa wilayah terdampak,” jelasnya.

Sementara itu Sekretaris GPA Al Washliyah Arbin Shodiq Harahap mengatakan, bencana yang terjadi telah membuat masyarakat Madina berduka.

“Sebagai bentuk dukungan moral dan tanggungjawab sosial seperti yang diajarkan para pendiri Al Washliyah, mulai hari ini sampai tanggal 26 Desember kita membuka posko bantuan guna memudahkan sekaligus mengetuk pintu hati masyarakat dalam memberikan donasi,” katanya.

Seperti yang diketahui, akibat intensitas curah hujan dalam waktu lama pada Jumat dan Sabtu (17-18/12) setidaknya 16 kecamatan di wilayah Madina mengalami banjir dan longsor.

Bahkan hari ini Gubernur Edy Rahmayadi, Kapoldasu, dan Pangdam I/BB mengunjungi kecamatan Natal untuk melihat kondisi dan dampak banjir yang terjadi.

 

Peliput: Roy Adam

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.