Artikel

Kenapa Inses Bisa Terjadi Secara Berulang?

Oleh: Siti Khadijah Sihombing, S.Pd

Akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan berita-berita yang menyayat hati. Serasa tidak ada habisnya, di berbagai daerah di negeri kita tercinta ini hampir setiap hari dikabarkan berita hamil karena hubungan inses dan pelecehan seksual yang dilakukan seorang ayah kepada anaknya, seorang paman mencabuli keponakannya, dan masih banyak lagi kasus yang tidak sanggup hati kita melihat berita itu.

Lihat saja berita dari detik.com yang mengabarkan bahwa akibat hubungan inses seorang kakak dengan adiknya yang mengakibatkan adik perempuannya itu hamil. Berita ini berasal dari kota Medan. Dimana seorang pria berinisial R (24) ditangkap bersama adiknya, NH (21), karena ketahuan mengirim paket yang berisi bayi hasil inses atau hubungan sedarah mereka lewat ojek online (Ojol). Motif mereka mengirimkan bayi itu, agar marbot mesjid alamat yang mereka tujukan itu menguburkan bayi tersebut sebab telah meninggal. Tapi naas Ojol malah memeriksa isi paket itu yang mengakibatkan perbuatan mereka menjadi terungkap yang berujung mereka masuk penjara.

Miris sungguh miris. Begitulah akibat jika kita hidup dalam sistem yang menjunjung tinggi kebebasan, sehingga mengakibatkan banyak orang yang hanya peduli kepada pemenuhan nafsu mereka saja tanpa melihat apakah itu diperbolehkan oleh Allah atau tidak. Yang penting mereka senang dan apa yang mereka inginkan tercapai. Ngeri memang pengaruh kapitalisme hari ini memperbudak manusia.

Pengaruh Kapitalisme juga menjunjung tinggi kebebasan berpakaian, terserah manusia mau berpakaian atau tidak dan berpakaian seperti apa asal dia nyaman dan tidak mengganggu orang lain akan dikatakan hal lumrah. Sebab manusia berhak berekspresi atas dirinya sendiri. Walaupun itu melanggar hukum yang telah Allah tetapkan tidak menjadi masalah, karena dalam sistem kapitalisme yang membuat aturan itu adalah manusia bukan Allah. Jadi tak usah heran jika perilaku manusia lebih rendah dari pada binatang. Kemaksiatan juga telah menjadi hal lumrah dan bahkan manusia tidak malu lagi melakukan maksiat karena mereka punya slogan “urus saja urusanmu sendiri tidak usah urus-urusan orang lain”. Begitu rusaknya sistem kapitalisme ini sampai membuat manusia tidak kenal fitrahnya sebagai manusia.

Adapun hukuman bagi para pelaku maksiat juga tidak akan membuat efek jera bagi mereka sehingga kasus yang sama akan terus berulang dan makin hari makin mengerikan perilaku yang mereka lakukan. Begitulah sistem kapitalisme ini, hukumannya sesuai keinginan manusia. Kalau kita banyak uang maka hukumannya lebih ringan dan kalau perilaku itu tidak dilaporkan maka tidak akan diusut.

Sangat berbeda jika kita hidup dalam sistem Islam. Dalam sistem Islam segala lini kehidupan sudah ada aturannya yang telah Allah tetapkan. Seperti aturan berpakaian seorang wanita dan lelaki baligh telah Allah atur batasan aurat yang boleh terlihat ketika bersama mahrom dan non mahrom, aturan pergaulan antara lelaki dan wanita juga telah Allah atur, aturan perzinahan juga telah Allah tetapkan hukuman rajam bagi pelakunya, dll. Sehingga manusia tidak akan mau melanggar aturan yang telah dibuat sebab mereka akan melihat bagaimana hukuman yang akan didapatkan jika melanggar hukum syara’.

Dan jika ada rakyat yang melanggar aturan itu maka pemimpin dalam sistem Islam akan memberikan sanksi yang tegas tanpa melihat siapa yang berbuat dan berapa banyak uangnya sebab yang membuat aturan adalah Allah bukan sesuka hati pemimpin itu, dan masyarakat juga akan mengontrol jika ada tetangga atau saudaranya yang melanggar aturan serta setiap individu akan memiliki kesadaran akan aturan yang telah Allah tetapkan, sebab setiap rakyat akan diberikan pelajaran tentang hukum-hukum syara’ yang mendekatkan mereka kepada Allah. Begitulah indahnya hidup dalam sistem Islam, tidak ada kata individualisme karena rakyat akan sadar bahwa mengingatkan orang lain dalam ketaatan adalah kewajibannya dan setiap individu akan takut melanggar hukum syara’ karena mereka juga akan melihat hukuman yang mereka terima jika melanggar semua aturan itu.

Wallahu’alam Bishowab.

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses