Budaya

Ketika Penonton Terbius Pentas Drama “Si Naknun”

Adegan dialog Si Naknun dan Tiara

Pementasan drama “Si Naknun” karya budayawan Askolani Nasution, Senin lalu menuai kesuksesan yang luar biasa.

Bagi yang tidak hadir di pementasan ini, akan berkesempatan menontonya di kanal YouTube, kemungkinan tayang dalam beberapa hari lagi.

Kesukesan ini bahkan melampaui keberhasilan drama “Multatuli” yang juga digarap Askolani sekitar 2 tahun lalu di Taman Raja Batu.

Diadaptasi dari serial “Si Naknun” yang secara berkala diposting pada akun pribadinya “Askolani II” di laman facebook.

Serial itu juga telah diterbitkan dalam buku dengan judul serupa: Si Naknun.

Selain dalam bentuk pementasan, karya ini juga tengah diangkat ke dalam film dengan judul yang sama. Kini produksi film “Si Naknun” sedang dalam tahap dubbing.

Pementasan drama “Si Naknun” berlangsung pada Senin (4/10/2021) lalu di Laboratorium Seni SMAN 2 Plus Panyabungan, Mandailing Natal (Madina).

Pentas drama “Si Naknun” dipersembahkan Sanggar Samirasa, Forum Penulis Madina bekerjasama dengan Sanggar Tano Sere SMA Negeri 2 Plus Panyabungan, disponsori Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh.

Drama “Si Naknun” ini dikemas dalam bentuk komedi satir. Plot dan dialog serta kemapuan akting para pemainnya mampu membius penonton.

Penonton benar-benar terhanyut dari adegan ke adegan sejak awal hingga akhir yang berdurasi 45 menit.

Para pemain berasal dari Forum Penulis Madina, Sanggar Samisara dan Sanggar Tano Sere.

Pementasan ini sangat berhasil, memperoleh pujian luar biasa dari penonton usai pagelaran.

Sosok tokoh pemuda “Naknun” yang polos, bersahaja, jujur, ikhlas berhasil diperani oleh aktor kawakan Mandailing, Erwin Parsaulian Lubis.

Erwin mampu menunjukkan sosok Si Naknun sebagaimana karakter yang dibayangkan pembaca saat membaca serial “Si Naknun” dalam postingan-postingan Askolani Nasution di laman facebook.

Apalagi sosok Tiara sangat hidup diperani Ghina Ulfah Fadhilah Lubis dari Sanggar Tano Sere SMA Negeri 2 Plus Panyabungan.

Dialog kocak dan satir kian memukau karena didukung kekuatan audio dan tata pencahayaan yang bagus.

Akting para pemain sangat kuat menjadikan drama ini benar-benar sangat memukau, layaknya menonton suatu film.

Tokoh Si Naknun merupakan type rakyat jelata yang tidak terbahagiakan oleh sistem suatu negara.

Ditengah belitan kemiskinan, Si Naknun tetap menjadi sosok yang dikagumi karena ikhlas dalam kepapan.

Drama “Si Naknun” ini menimbulkan kesadaran bahwa para seniman Mandaling telah mampu menunjukkan bahwa teater kontemporer di daerah ternyata tersetarakan dengan teater kontemporer skala nasional.

Peliput: Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.