17 Rumah Masih Terendam Air Setinggi 1 Meter
TAPSEL-METRO; Korban banjir di Dusun Gua Asom, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, membutuhkan bantuan berupa makanan, air bersih, dan pakaian yang layak. Sebab, dari Sabtu (2/10) malam hingga Senin (4/10) warga masih bertahan di loteng. Mereka tidak berani turun ke bawah untuk mencari makan dan minum. Pakaian yang digunakanpun masih tetap yang kemarin karena pakaian yang lain basah terendam air.
Salah satu jembatan kayu yang rusak akibat banjir sedang diperbaiki Pemkab Tapsel bersama warga dan TNI Minggu (3/10) lalu.
“Saat ini yang paling dibutuhkan warga adalah makanan, air bersih, dan pakaian layak. Dan bantuan dari Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) belum datang, katanya hari ini, Selasa (5/10) akan disalurkan,” kata Camat Angkola Selatan, Hamdy S Pulungan SSos, kepada METRO, Senin (4/10).
Camat menambahkan, dari hasil pantauan yang dilakukan oleh staf kecamatan dan laporan penduduk sekitar, hingga Senin (4/10), 17 rumah masih terendam air setinggi sekitar semeter, sebelumnya sekitar 1,60 meter.
“Ketinggian air masih sekitar 1 meter. Selain itu, jalanan juga belum bisa dilalui kendaraan. Itu informasi terkini dari anggota yang terus stand by dan siaga di sekitar lokasi bencana,” ujarnya di posko bencana alam di kantor camat Angkola Selatan, Siais.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Kadisnakertransos) Tapsel, Samsul Bahri, kepada METRO, Senin (4/10) melalui telepon selulernya mengatakan, bantuan dari pemkab akan disalurkan kepada 17 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban banjir, Selasa (5/10). Bantuan yang diberikan berupa beras sebanyak sekitar 765 kilogram atau sekitar 45 kg untuk setiap rumah tangga.
“Rencananya akan disalurkan Selasa (5/10) untuk 17 rumah warga yang terendam sesuai dengan laporan camat. Jumlahnya sekitar 765 kilogram atau 45 kilogram setiap rumah,” kata Samsul.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinskes) Tapsel, Drs H Sarmadhan Harahap Apt melalui Kabid Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK), dr Sri Khairunnisa, menambahkan, sesuai laporan dari petugas kesehatan di posko kesehatan di Dusun Huta Baru yang dikoordinir Puskesmas Angkola Selatan belum ada ditemukan warga yang terkena penyakit, seperti diare, gatal-gatal, dan lainnya.
“Kita masih terus stand by sampai 2-3 hari ke depan. Kita lihat saja kondisinya bagaimana,” sebutnya.
1 Perahu Karet Disiagakan
Camat Angkola Selatan, Hamdy Pulungan, menambahkan, hingga kemarin ketinggian air sungai Aek Batang Salai masih sekitar 2 meter lebih. Hal ini disebabkan hujan masih terus mengguyur Angkola Selatan sejak malam hingga pagi, Senin (4/10).
“Saat ini ketinggian air sungai Aek Batang Selai masih sekitar 2 meter lebih karena hujan terus mengguyur. Untuk itu kita minta warga waspada dan hati-hati serta melakukan jaga malam. Dan jika terjadi sesuatu laporkan secepatnya agar bisa segera kita lakukan tindakan. Kita di posko bencana ini selalu stand by,” ujarnya.
Menurut Hamdy, pihaknya juga sudah menyiagakan perahu karet untuk sarana angkutan bagi korban banjir. “Satu unit perahu karet yang ada di kantor camat sudah kita siagakan di Dusun Gua Asom,” sebutnya.
Camat menambahkan lagi, jembatan kayu yang rusak di Gua Asom masih belum diperbaiki. Akibatnya, arus lalu lintas masih terputus dan kendaraan roda empat tidak bisa lewat ke Gua Asom. Kondisi ini di perparah lagi dengan masih belum juga diperbaikinya jalan longsor di Dusun Kampung Sedikit. “Kita harapkan jembatan dan jalan ini segera diperbaiki agar arus lalu-lintas kembali normal,” harapnya. (phn)
sumber:metrotabagsel