Lahan Pertanian di Madina 4,4 Ribu Ha Terdampak Bencana

NAGAJUANG (Mandailing Online) – Areal pertanian yang terdampak bencana alam di Mandailing Natal (Madina) mencapai 4.498.78 hektar. Di antaranya mengalami gagal tanam atau puso 3.630.35 hektar.

Itu diungkap Kepala Dinas Pertanian Madina Taupik Zulhandra Ritonga saat mendampingi Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi dan pejabat Sekretariat Kementan, Dr. Ir. Ali Jamin bersama Deputi I Bidang Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Kecamatan Siabu dan desa di Kecamatan Nagajuang, Senin (8/12/2025).

“Data itu perhari ini dan tersebar di 17 Kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal. Kemudian yang terparah terjadi di Kecamatan Siabu dan di Kecamatan Muara Batang Gadis,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Bupati Madina Atika Azmi mengucapkan terimakasih kepada Kementan beserta rombongan atas kunjungan ke lokasi bencana banjir di Madina serta bantuan dari Kementan.

“Baik itu bantuan di pertanian maupun bantuan pangan,” imbuhnya.

Atika juga menyebut saat hari ketiga bencana banjir yang melanda diwilayah Kabupaten Madina, Pemkab Madina belum mendata insfrastruktur, saat itu kata Atika fokus kepada warga yang terdampak banjir dan kebutuhan makan untuk warga korban banjir.

“Dan alhamdulillah perhari ini tidak korban jiwa bagi warga yang terdampak bencana banjir dan longsor. Tentu sebagai kepala daerah terlebih dahulu memperhatikan keselamatan warga, ” ujarnya.

Wakil Bupati Madina itu juga berharap kementan dapat mencurahkan atensinya pada bidang pangan di Kabupaten Madina sebagai untuk mewujudkan Astacita Presiden.

“Kemudian semua kepentingan para petani yang terdampak ini dapat di akomodir, ” imbuh Atika.

Selain itu, untuk meminimalisir potensi kelangkaan pangan di Kabupaten Madina demi mewujudkan Astacita Presiden Prabowo.

Staf Ahli Bidang Insfrastruktur Kementan Dr. Ir. Ali Jamin mengatakan pengecekan langsung lahan pertanian yang rusak akibat dampak banjir ini merupakan penugasan bersama tim oleh Mentri Pertanian untuk melakukan percepatan penyaluran bantuan benih kepada petani yang terdampak.

Kemudian setelah diidentisfikasi dan dicek langsung, banyak material yang terseret akibat luapan sungai yang menutup areal perswahan warga pada bencana banjir di wilayah Kabupaten Madina sekira dua minggu lalu.

“Jadi banyak sendimentasi sekitar 40 centi meter yang menutup areal sawah padi kita. Dan, arahan Bapak Menteri Pertanian kepada kami untuk melakukan pendampingan dan percepatan peyelesaian atau pengurusan pengusulan yang namanya petani calon penemerima lokasi (CPL), untuk bantuan benih,” kata Ali.

Pejabat Kementan itu juga mengharapkan agar Dinas Pertanian Kabupaten Madina dalam dua hari ini dapat menyiapkan pengusulan data CPL tersebut. (dab)

Lalu, selain bantua benih yang akan disalurkan oleh Kementan, lahan persawahan yang rusak berat seperti tertimbun lumpur atau material lainnya. Kementan juga akan memperhatikan untuk dapat kembali lahan pertanian tersebut digarap.

“Apalagi di Kabupaten Mandailing Natal ini salah satu sentra produksi padi terbesar di sumatera utara. Dan kita sampaikan keperihatinan kita atas musibah bencana yang terjadi di wilayah Sumatera Utara ini dan Sumatera Barat,” ucapnya. (dab)

Comments

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses