Seputar Madina

Madina Pemilik Laut, Tetapi Ikan Laut Dari Luar

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – “Ini memalukan. Ibaratnya padi dipasok ke sawah. Kabupaten kita (Madina-red) pemilik terpanjang pantai laut di Sumatera Utara, kok ikan dari provinsi lain,” ujar Sutan Mangkutur, pengamat Madina menjawab wartawan, Senin (10/6/2013) di Panyabungan.

Itu dikatakan Sutan terkait sekitar 1,7 ton ikan laut per hari dipasok pedagang dari Sumatera Barat ke Kecamatan Ranto Baek, Linggabayu, Batang Natal dan Kecamatan Sinunukan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Menurutnya, kasus pasokan ikan laut ke Madina tidak masalah jika daerah ini tidak memiliki laut atau pantai lautnya tidak panjang sehingga kekurangan komoditas ikan laut.

“Tetapi justru ikan dipasok dari luar, ditengah melimpahnya beragam jenis ikan di laut Madina. Kadang terasa tak masuk logika, tapi ini yang terjadi,” imbuhnya.

Sutan juga menambahkan, ikan tangkapan nelayan Madina selama ini justru dijual ke Sibolga, lalu Sibolga memasok ke pasar-pasar di Panyabungan, Kotanopan dan Siabu. Ini akibat fasilitas seperti pabrik es dan balai lelang ikan belum terbina di Madina.

Sutan melihat, ada semacam kelalaian dari pemerintah daerah dalam pengembangan perikanan laut di Madina, menyebabkan nelayan Madina tak mampu berkembang. Akibatnya ikan laut harus dari luar.

“Pemerintah daerah harus mengkaji ulang kebijakan tentang nelayan di daerah ini agar ke depan kita mampu swasembada ikan laut,” katanya.

Peliput: Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

One thought on “Madina Pemilik Laut, Tetapi Ikan Laut Dari Luar

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.