Seputar Madina

Mandailing Miliki Budaya dan Sejarah Ribuan Tahun

Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution menyatakan bahwa Bumi Gordang Sambilan memiliki pesona kearifan budaya dan catatan sejarah yang panjang sejak ribuan tahun yang lalu.

Mandailing tercatat dalam sejarah nusantara sebagai negeri yang bermartabat dan menjadi incaran kerajaan-kerajaan nusantara lain. karena itu kawasan ini selalu menjadi objek kajian yang menarik bagi peneliti-peneliti akademis, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Daya tarik Mandailing tentu bukan sekedar kekayaan alamnya. Banyak bukti-bukti sejarah lain yang menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki peradaban yang tinggi. Peninggalan-peninggalan sejarah itu membuktikan bahwa sejak zaman dahulu negeri Mandailing sudah menjadi negeri yang berkemajuan. Tentu juga pesona sistem adat dan budayanya yang membuat bangsa Mandailing disegani kerajaan-kerajaan lain yang ada di nusantara.

Itu dikatakan Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution yang dibacakan Asisten I, Alamulhaq pada pembukaan Konsolidasi dan Sosialisasi Organisasi Forum Pengembangan Pelestarian Adat Budaya Mandailing Natal Tahun 2018 di Hotel Madina Sejahtera, Panyabungan, Kamis (3/5/2018).

“Kita ingin semua kemajuan itu bisa kita kejar lagi untuk mengembalikan martabat kawasan Mandailing Natal seperti dulu,” katanya.

Selain itu, masih banyak hal-hal yang belum terungkap dalam sejarah tradisi adat dan budaya Mandailing Natal. Peninggalan cagar budaya seperti candi, pustaha Aksara Mandailing yang tertulis di kulit kayu, seni patung, arsitektur, dan lain-lain, seluruhnya belum terjelaskan secara terang benderang. Itu semua menjadi beban seluruh pihak agar bisa diwariskan kepada anak-anak Mandailing Natal.

Sistem adat dan tata krama yang dimiliki Mandailing juga sepatutnya menjadi model bentuk pendidikan karakter anak di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal. Sebab, sangat disadari bahwa pendidikan karakter seperti itu pada masa lalu yang menjadikan Mandailing sebagai bangsa yang suka saling memelihara kekerabatan, memelihara kekompakan, saling tolong menolong, dan saling bekerja sama menguatkan hubungan social.

Seluruh harapan-harapan itu sepatutnya bisa menjadi motivasi semua pihak untuk memajukan “Negeri Yang Beradat Taat Beribadah” menuju masyarakat “Madina Yang Madani”.

Karena itu, Pemerintah Daerah Mandailing Natal sangat berharap peran organisasi Forum Pelestarian Dan Pengembangan Adat Dan Budaya Mandailing Natal untuk menjadi ujung tombak bagi pembangunan bidang sosial di Kabupaten Mandailing Natal.

Kegiatan yang dikordinir Sekretaris FPPAB Madina, Ali Rachman Nasution glr Sutan Pandu Nasakti itu dihadiri tokoh-tokoh adat dari Mandailing Godang, Mandailing Julu, Ulu. Termasuk juga tokoh-tokoh adat etnis Minangkabau, Jawa, Toba, Melayu Pesisir.

Selain Asisten I, hadir juga Kepala Dinas Pendidikan Madina, Jamila SH, Kabid Kebudayaan Askolani Nasution.

 

Peliput : Dahlan Batubara

 

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.