Oleh: Khadijah Nelly, M.Pd
Akademisi dan Pemerhati Kebijakan Publik
Viral! kedatangan puluhan warga negara asing (WNA China) ke tanah air dengan menggunakan pesawat carter di saat pemberlakuan larangan mudik mendapat kritikan dan kecaman dari berbagai pihak. Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon kembali memberikan tanggapan atas bolehnya warga asing ke Indonesia. Fadli Zon secara terang-terangan menilai pemerintah telah melakukan diskriminasi terhadap masyarakat (7/5).
Ya, kebijakan membolehkan warga asing datang ke tanah air memang patut dipertanyakan. Sebab seperti yang diketahui saat ini masyarakat tengah menahan diri untuk tidak pulang kampung karena larangan mudik dari pemerintah. Namun, ketika rakyat tidak mudik pemerintah malah membiarkan WNA China terus menerus datang ke Indonesia pada saat pandemi. Menurut pemerintah kebijakan pelarangan mudik diberlakukan demi menekan angka penyebaran Covid-19 yang hingga saat ini masih terjadi di Indonesia dan di seluruh dunia.
Akan tetapi yang mesti dipertanyakan, kebijakan itu berbanding terbalik dengan para WNA, yang justru malah lancar masuk ke Indonesia pada waktu pelarangan mudik diberlakukan. Padahal seperti diketahui, bahwa asal mula terjadinya pandemi Covid-19 adalah dari negara China sendiri. Jika alasannya adalah sebab warga asing tersebut bekerja di Indonesia, mengapa tidak digantikan saja dengan warga negara sendiri yang saat ini juga sedang kesulitan mendapat pekerjaan di tengah pandemi.
Dari sini memang terlihat terjadi inkonsisten kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Mudik dilarang namun memberikan kebebasan pada warga negara asing datang ke dalam negeri. Seperti ada keistimewaan bagi WNA tanpa ketegasan kebijakan. Jangan harap pandemi akan segera berakhir, jika para punggawa sendiri inkonsisten terhadap aturan kebijakan. Dengan ini, tentu saja kepercayaan masyarakat juga akan berkurang, sebab terlihat pemerintah hanya tegas pada warga negara sendiri, namun lemah terhadap larangan terhadap masuknya WNA ke tanah air.
Maka, sudah seyogianya para petinggi negeri harus serius dalam penanganan Covid-19. Jika memang pemberlakuan larangan mudik adalah untuk antisipasi agar tak semakin tersebarnya virus corona, maka mestinya semua pintu yang akan menyebabkan penyebaran virus juga harus ditutup termasuk menutup semua pintu masuknya WNA ke Indonesia. Pun, berharap jangan lagi ada diskriminasi kebijakan pada rakyat. Sebab dalam urusan mudik itu adalah momen dan hal utama bagi masyarakat yang ingin silaturahmi dan kumpul bersama keluarga di kampung halaman tatkala datangnya hari raya Idul Fitri. Alangkah kecewanya rakyat, jika mudik dilarang, di sisi lain ada kebebasan warga dari luar keluar masuk ke tanah air. Semoga para pemegang kebijakan dapat bertindak lebih bijak lagi dan tak membuat aturan hanya berdasar berbagai kepentingan semata.
Di sinilah urgensi adanya pemimpin yang amanah dan bertanggungjawab pada rakyatnya, serta sistem aturan yang sesuai dengan fitrah manusia. Ya, tentunya tak lain adalah kembali pada aturan dari Sang Khalik. Sebab hanya dengan sistem dari Allah SWT yang pasti benar dan berkeadilan dan akan melahirkan pemimpin sholeh yang taat pada Allah dan Rasulnya serta akan memprioritaskan pengurusan kepentingan umat di atas yang lain. Itulah sistem Islam, yang sudah terbukti dan teruji selama berbad-abad lamanya memimpin hingga 2/3 belahan dunia yang mampu mensejahterakan baik muslim maupun nonmuslim. Saatnya untuk beralih dan mengadopsi sistem aturan Ilahi untuk kehidupan berkah dan menuntaskan setiap persoalan manusia.
Wallahu’alam