Narkoba Menyasar Remaja, Salah Siapa?

Oleh: Hadi Kartini
Polisi kembali mengungkap hal sangat memprihatinkan yang menyangkut remaja. Dari hasil penggerebekan yang dilakukan oleh polisi di Jalan Kunti, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, sebanyak 15 pelajar SMP positif menggunakan narkoba setelah melakukan tes urine.
Menurut Walikota Surabaya Eri Cahyadi, penyalahgunaan narkoba merupakan kenakalan remaja yang salah satunya karena salah pola asuh orang tua. Untuk itu, orang tua harus mengevaluasi diri dan sadar akan perannya dalam mengasuh anak masing-masing.
Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, Pemkot Surabaya akan berkoordinasi dengan pengurus tingkat RW dan tokoh masyarakat untuk mengamankan Jalan Kunti. Dan bekerjasama dengan BNN menggelar uji dumpling acak ke siswa. (Suarasurabaya.net, 14-11-25)
Masa Depan Nagara Berada di Tangan Generasi
Peredaran narkoba sudah merambah pelajar SMP menandakan Indonesia darurat narkoba. Ini adalah hal yang sangat mendesak untuk segera diatasi. Jika keadaan seperti ini terus berlanjut, maka masa depan bangsa dan negara akan terancam.
Maju dan hancurnya suatu bangsa berada di tangan generasi muda. Jika remajanya berkualitas maka akan membawa bangsa dan negara mencapai kemajuan. Sebaliknya, jika remajanya rusak maka kehancuran suatu bangsa dan negara sudah di depan mata.
Narkoba merupakan barang haram yang akan membawa generasi kepada kehancuran. Mengkonsumsi narkoba akan merusak fisik maupun akal secara perlahan. Bagaimana mungkin generasi yang bermasalah akan membawa bangsa dan negara ini mencapai kemajuan?
Salah Siapa?
Terjeratnya remaja dalam lingkaran barang haram ini tidak sepenuhnya salah orang tua dan keluarga. Pasti setiap orang tua tidak menginginkan anak-anak mereka terlibat barang haram ini. Berbagai usaha telah dilakukan, seperti mengontrol pergaulan anak, menanamkan kepada anak bagaimana efek negatif mengkonsumsi narkoba. Menjelaskan bahwa narkoba adalah barang haram yang tidak boleh diedarkan, dikonsumsi, dan juga melanggar hukum.
Tetapi pengaruh lingkungan sangat berperan membentuk kepribadian remaja. Di mana lingkungan tempat mereka tumbuh, narkoba dan hal-hal negatif lainnya menjadi hal yang biasa mereka indra, seperti di Jalan Kunti dengan julukan kampung narkoba. Peluang untuk mecoba lebih besar sehingga tidak mengherankan jika mereka menjadi konsumen aktif, bahkan bisa jadi sebagai pengedar.
Saat ini kita tidak bisa berharap banyak pada masyarakat untuk menjaga anak kita dari hal-hal negatif. Karena lingkungan sosial masyarakat kehilangan fungsinya sebagai pengontrol. Masyarakat hari ini tidak peduli dengan kehidupan orang lain karena hidup di sistem ini membuat orang jadi serba salah. Jika ditegur kita berada dalam masalah, tidak ditegur semakin parah. Prinsip orang sekarang adalah selagi tidak keluarga sendiri yang terlibat maka jangan ikut campur. Akibatnya, peredaran narkoba semakin merajalela dan korbannya sudah merambah anak-anak di bawah umur.
Yang patut disalahkan dari peredaran narkoba ini adalah pengaruh sistem kapitalisme sekuler liberal dalam mengatur kehidupan saat ini. Sistem ini memisahkan aturan kehidupan dari aturan agama. Secara tidak langsung, sistem ini juga memberikan kebebasan dalam berusaha sehingga bisnis haram pun bisa berkembang dengan pesat.
Peran Agama
Untuk mengatasi peredaran narkoba kuncinya adalah ketakwaan individu. Ketakwaan individu dibentuk melalui pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Tetapi pendidikan hari ini lebih mengutamakan keberhasilan secara materi daripada keberhasilan pendidikan karakter. Pendidikan agama dipandang sebelah mata karena tidak akan membawa manfaat besar bagi kehidupan yang berorientasi pada materi.
Abai terhadap pendidikan agama menyebabkan sebagian besar remaja bertingkah laku semaunya dan salah arah. Mereka tumbuh menjadi generasi yang cuek, tidak berfikir apakah perbuatan mereka di larang agama atau tidak. Yang penting mereka merasa senang dan bahagia menjalankan hidup sesuka mereka. Terkadang perbuatan tersebut merugikan diri sendiri dan juga orang lain.
Keberhasilan pendidikan dunia tanpa dibarengi dengan pendidikan agama, maka keberhasilan tersebut akan membawa kepada kerusakan. Di sinilah pentingnya peran pendidikan agama. Agama menjadi pedoman untuk melakukan suatu perbuatan, sehingga semua perbuatan akan terarah dan bermanfaat bagi kehidupan.
Negara Gagal Melindungi Generasi
Melihat situasi dan kondisi peredaran narkoba yang sudah menyasar pelajar, sepertinya negara gagal dalam melindungi generasi muda dari hal-hal negatif. Padahal negara tidak kekurangan aparat dan mempunyai aturan untuk menjerat orang-orang yang terlibat dalam bisnis haram ini. Tetapi peredaran narkoba semakin masif di masyarakat.
Negara seolah tidak berdaya dalam memberantas mafia-mafia narkoba. Bandar-bandar besar tidak tersentuh hukum dan masih bebas menjalankan bisnis haramnya. Jika pun ada yang terjaring dan mendekam di jeruji besi, tetapi tidak membuat pelaku jera dan mengulangi lagi perbuatan yang sama.
Ini membuktikan bahwa hukuman yang diberikan tidak berefek bagi pelaku. Dan banyak hukuman yang dijatuhkan tidak sesuai dengan kejahatan yang dilakukan. Hal seperti ini terjadi karena adanya oknum-oknum aparat yang mengambil keuntungan dari masalah yang ada dan ini adalah fakta di lapangan. Para bandar dan oknum sama-sama diuntungkan dan yang menjadi korban adalah generasi bangsa ini.
Pemerintah harus mengkaji ulang kebijakan-kebijakan yang terkait dengan narkoba. Serta semua kebijakan yang berpeluang menyeret generasi ke dalam pusaran narkoba. Karena kebijakan yang sudah ada terbukti tidak efektif memutus peredaran narkoba. Jangan sampai negara ini hancur karena narkoba.
Islam Memberantas Peredaran Narkoba
Masalah serius ini terjadi akibat dari pengaruh sistem kapitalisme sekuler liberal dalam mengatur kehidupan. Sistem yang menimbulkan permasalahan di semua lini kehidupan. Untuk memberantas narkoba sampai ke akarnya, Islam mempunyai aturan yang tegas dan jelas.
Sistem Islam akan mengembalikan peran dan fungsi semua lapisan masyarakat. Seperti keluarga, keluarga adalah tempat pertama anak mendapatkan pendidikan. Pendidikan dalam keluarga menanamkan ketakwaan kepada Allah. Sehingga anak mengetahui semua tindakan dan tingkah lakunya sesuai dengan syariat ataukah melanggar syariat. Mereka faham bahwa semua perbuatan yang mereka lakukan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat nanti.
Kemudian lingkungan sosial masyarakat, lingkungan sosial berfungsi sebagai pengontrol tingkah laku seseorang dalam masyarakat. Masyarakat akan selalu melakukan amar makruf nahi munkar. Karena masyarakat dalam Islam mempunyai pemikiran, perasaan, dan aturan yang sama. Sehingga semua lapisan masyarakat terjaga dari perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum dan syariat Islam.
Dan yang paling penting adalah peran negara. Negara bertanggungjawab penuh atas seluruh rakyatnya, baik kesejahteraan, keamanan, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah saw. bahwa, “Imam itu adalah pemimpin dan dia diminta pertanggungjawaban atas orang yang ia pimpin.”(HR Bukhari dan Muslim).
Negara akan menyelesaikan semua persoalan yang terjadi dalam masyarakat. Seperti kasus narkoba, pemerintah akan memutus semua rantai yang bisa menyebabkan peredaran narkoba di tengah-tengah masyarakat.
Ini bisa dimulai melalui sistem pendidikan. Negara akan menerapkan pendidikan yang berbasis akidah sehingga remaja dan generasi mempunyai ketakwaan. Dengan adanya ketakwaan maka semua perbuatan dan tingkah laku generasi selalu terjaga dan tidak ke luar dari jalur yang telah ditentukan syariat. Selain sistem pendidikan yang berbasis akidah, negara juga akan memberlakukan sanksi tegas kepada orang-orang yang melakukan tindakan dan perbuatan yang melanggar syariat.
Khatimah
Akar dari semua permasalahan yang terjadi saat ini adalah kesalahan dari penerapan sistem yang mengatur kehidupan. Untuk itu negara wajib menerapkan sistem yang mampu menyelesaikan semua permasalahan yang ada sehingga manusia bisa hidup sesuai fitrahnya. Sistem itu tidak lain adalah sistem Islam yang diterapkan dalam naungan Daulah Islamiyah.
Wallahu’alam bissawab
