Seputar Madina

Nelayan Madina Takut Melaut akibat Cuaca Ekstrem


Panyabungan. Akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan Mandailing Natal (Madina) dalam beberapa hari ini membuat sejumlah nelayan di kabupaten itu takut melaut. Beberapa petani juga bingung untuk menaman padi karena hujan deras terus mengguyur. Warga Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Jasmudin Siregar, kepada MedanBisnis, Rabu (3/11), mengatakan, akibat masih tingginya curah hujan dan disertai angin kencang, sebagian nelayan tidak berani melaut.
“Akibat kondisi cuaca yang sebagian melanda wilayah pantai barat Madina, banyak nelayan tidak beraktivitas ke laut,” ujar nelayan di Tabuyung. Cuaca esktrim juga berpotensi terjadinya bencana longsor di Kecamatan Batang Natal , Kotanopan, serta wilayah Panyabungan Timur.

”Bila masih terus terjadi hujan terus-menerus, kita sangat khawatir akan terjadi longsor, sehingga arus transportasi ke wilayah pantai barat Madina akan terganggu,” aku Halim Nasution, warga Batang Natal.

Cuaca yang tidak menentu ini juga mengakibatkan akan menurunkan produksi pertanian dan perkebunan di Madina.”Bila hujan masih terus berlanjut, petani tidak tahu kapan mulai tanam padi, karena jika dipaksa akan berisiko tanaman jadi rusak terkena banjir,” kata Khoir, petani di Saba Palas, Panyabungan.

Menurutnya lagi, hujan yang terus terjadi juga mengancam tanaman terkena hama seperti wereng yang berujung menurunkan produksi. Harga karet juga jadi turun, karena masih tingginya kadar air. “Harusnya karet saat ini dengan harga Rp.15.000/Kg, namun toke terpaksa menurunkan harga karena kadar airnya tinggi,” imbuh Kholik. (zamharir rangkuti)
Sumber : Medan Bisnis

Comments

Komentar Anda