
PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Meski destinasi wisata cukup banyak di Kabupaten Mandailing Natal ( Madina ) ternyata tidak dapt mendongkrak pendapatan asli daerah. pasalnya dari sekian banyak destinasi wisata itu, hanya satu saja yang bisa yang bisa dikelola dan menghasilkan retribusi yakni pemandian air panas yang terletak di Desa Hutaraja Kecamatan Panyabungan Selatan. Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Madina Salamuddin Hasibuan pun membenarkan hal ini.
” obyek wisata yang masuk aset Pemkab Madina hanya destinasi wisata pemandian air panas di Desa Hutaraja saja,lainnya tidak karena masih milik masyarakat,” kata Salamuddin Hasibuan padq Mandailing Online Rabu 30/10/2024.
ia menjelaskan, kendala yang dialami Dinas Pariwisata yang dipimpinnya dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) dari sektor parawisata ada di kepemilikan lahan.
” rata rata obyek wisata itu kepemilikan9nya masyarakat. Mereka masih enggan menyerahkan pengelolaannya ke pemerintah karena memang aturannya pemilik lahan harus rela menghibahkan lahannya ke Pemkab Madina, sehingga Pemerintah bisa membangun pasilitas dilokasi obyek wisata tersebut,” jelas Salamuddin.
Madina ini kata salam memiliki obyek wisata yang menjanjikan. apabila ada penanganan yang maksimal, kontribusi dari sektor parawisata cukup menjanjikan.
Berkaca dari kondisi di atas. kehadiran Dinas Pariwisata Madina seolah tidak ada manfaatnya karena dinilai belum mampu mendongkrak PAD dari sektor parawisata. Dari data yang didapat belanja perjalanan dinas di Dinas Pariwisata sendiri untuk tahun 2024 setelah ditotal senilai Rp. 524.562.000 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). anggaran tersebut terfokus pada kegiatan birokrat saja. ( Fikri )