Seputar Madina, Seputar Tapsel

Paca Kerusuhan, Danrem Persatukan Warga Pardomuan dan Sihepeng

Danrem dan perwakilan Tapsel Madina foto bersama usai pertemuan
Danrem dan perwakilan Tapsel Madina foto bersama usai pertemuan



TAPANULI SELATAN (Mandailing Online) – Pemkab Tapsel, Pemkab Madina, tokoh masyarakat Desa Parmouan (Aek Badak Siture) dan Desa Sihepeng melakukan  pertemuan, pasca kerusuhan.

Pertemuan yang dimediasi Danrem 023/KS Kolonel Inf Richard TH Tampubolon yang juga dihairi unsur Polres Tapsel dan Polres Madina itu dilaksanakan di Ranto Natas, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanili Selatan, Rabu (21/9).

Dari pihak masyarakat Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) hadir tokoh adat Sutan Kumala Pulungan; pihak keluarga Hasintongan Sotorus yang merupakan orangtua Toni Darius Sitorus; Kepdes Huta Pardomuan, Bedman Simanjuntak; Ketua MUI Kecamatan Sayur Matinggi, KH Abdolla Pulungan.

Sementara dari pihak masyarakat Desa Sihepeng Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal (Madina) hadir tokoh masyakat Sahman Nasution; tokoh agama, Sahana Nasuton; tokoh adat,  Solahuddin Nasution dan tokoh masyarakat, Jafar Sidik.

Pihak Pemkab Tapsel langsung dihadiri Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu; Dandim 0212/TS; Kapolres Tapsel; Danyon 123 Raja Wali; Wakapolres Tapsel; Kakan Kesbang Tapsel; Camat Sayurmatinggi; Camat Tano Tombangan; Kabag Hukum Tapsel dan Kabag Humas Tapsel.

Dari Pemkab Madina hadir Wakil Bupati Madina, Jakfar Sukhairi Nasution; Kapolres Madina;   Camat Siabu; Kasat Intel Polres Madina; Kakan Kesbang Pol Madina; Kabag Hukum; Kabag Humas serta Danramil 12/Siabu.

Di pertemuan itu disepahami perlunya menjaga kerukunan antar umat beragama di masa-masa mendatang. Perwakilan dua desa itu juga menyadari bahwa selama ini kerukunan selalu terjaga, oleh karenanya semua pihak harus saling menjaga agar tidak ada potensi yang dapat merusak kerukunan.

Perwakilan dari Desa Sihepeng dikesmpatan itu mengharapkan kepada pihak kepolisian agar secepatnya mengungkap kasus penistaan agama pemcu kerusuhan Senin lalu.

Jika akun facebook Toni Darius Sitorus telah dibajak atau diretas atau di-hacker, agar pihak polisi mengungkap siapa pembajaknya.

Selain  itu, pihak Desa Sihepang juga meminta kepada kepolisian agar yang tertembak dalam kerusuhan tersebut dapat dibebaskan dari biaya perobatan selama menjalani perawayan di RSU Adam Malik.

Pihak Sihepeng menyatakan bahwa kerusuhan Senin lalu tidak ada yang menginginkannya, karena selama ini antara masyarakat Sihepeng dengan masyarakat Pardomuan yang berada di perbatasan Tapsel-Madina hidup rukun, yang membedakan hanya sisi pemerintahannya saja.

Sementara itu dari tokoh masyarakat Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan dalam kesempatan tersebut menyampaikan seluruh masyarakat kedua belah pihak agar dapat menahan diri, dan sama-sama menjaga keamanan wilayah masing-masing.

“Mari kita sama-sama mengawasi pergerakan yang ada di tengah-tengah masyarakat kita masing masing, sehingga apa yang terjadi selama empat hari ini tidak dapat terulang kembali di masa-masa yang akan datang,” kata salah satu perwakilan.

Pertemuan itu menghasilkan beberapa poin yang intinya perlunya menjaga kerukunan yang selama ini selalu terjalin antar pemeluk agama. Kesepahaman bahwa seluruh pihak harus sama-sama menjaga agar potensi yang merusak kerukunan tidak sempat merusak hubungan harmonis yang selama ini terlaksana.

Kerusuhan terjadi di perbatasan Tapsel dan Madina, Senin (19/9) lalu dipicu adanya penistaan agama oleh satu akun facebook.

Peliput : Maradotang Pulungan

Editor  : Dahlan Batubara

 

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.